Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 7 April 2024, Ya Tuhanku dan Allahku

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 7 April 2024.Judul renungan harian katolik yaitu Ya Tuhanku dan Allahku.

Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu itu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pernyataan pengakuan akan Tuhan dan Allah yang keluar dari mulut Thomas rasul adalah sebuah ungkapan iman yang paling dalam yang lahir dari sebuah kenyataan yang tak terbantahkan akan kehadiran Yesus secara nyata dalam penampakkanNya bersama para muridNya. Pernyataan pengakuan ini bisa keluar kalau orang bersangkutan pada dasarnya sudah memiliki pengenalan yang mendalam akan Tuhan dan diteguhkan dengan sebuah realitas kebenaran yang dirasakannya. Maka perpaduan antara pengenalan yang mendalam dan realitas kebenaran maka akan menghasilkan sebuah kebenaran iman yang tinggi.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki minggu paskah kedua dalam liturgi gereja pada masa paskah. Minggu kedua Paskah, merupakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi, disebut juga hari Minggu Putih, Dominica in albis, atau Minggu Santo Tomas. Perayaan ini bukan hanya dirayakan oleh Katolik Roma, tetapi juga beberapa gereja Anglikan. Perayaan tersebut aslinya berdasarkan pada devosi Katolik terhadap Kerahiman Ilahi yang Santa Faustina Kowalska laporkan sebagai bagian dari pertemuannya dengan Yesus, serta dikaitkan dengan janji-janji khusus dari Yesus dan indulgensi-indulgensi yang diberikan oleh Gereja.

Di dalam perwahyuan pribadi yang diterima oleh Santa Faustina, Yesus bersabda: “Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paska. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.” Permintaan ini disampaikan oleh Yesus kepada St. Faustina dari Polandia pada penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931. Permintaan Yesus ini baru terwujud pada tahun 2000, ketika Bapa Suci Yohanes Paulus II menetapkan Hari Minggu setelah Minggu Paskah sebagai Minggu Kerahiman Ilahi. Sejak saat itu Gereja universal secara resmi merayakan Pesta Kerahiman ilahi.

Paus Yohanes Paulus II, pada 17 Agusstus 2002 menyatakan bahwa dunia saat ini membutuhkan Kerahiman Ilahi. Dunia sedang menderita. Berbagai konflik berkepanjangan terus terjadi, kebencian dan dendam merajalela, martabat manusia tidak dihargai, budaya kematian menggerogoti pengaruh budaya kehidupan. Hal itu semua diakibatkan oleh dosa manusia. Ketika kuasa dosa begitu kuat mencengkeram manusia maka yang akan terjadi adalah penderitaan. Kerahiman Ilahi dibutuhkan untuk menolong orang-orang yang menjadi korban dari keganasan kuasa dosa yang telah merasuki banyak orang. Dan dalam konteks Injil kita hari ini, perayaan minggu kerahiman ilahi ini mendapat kepenuhannya dengan kehadiran Yesus yang telah bangkit itu di tengah-tengah para muridNya yang tinggal dalam ketakutan dan kegelisahan dengan mengunci diri di dalam rumah.

Ketakutan dan kegelisahan itu memang beralasan karena mereka mendapat tekanan dari orang-orang Yahudi pada saat itu berhubung dengan kejadian kebangkitan Yesus itu. Lalu Yesus datang berdiri di tengah-tengah mereka lalu berkata: “Damai sejahtera bagi kamu”. Inti dari penampakkan Yesus pada saat ini adalah ketika Yesus menyampaikan ucapan salam damai sejahtera, Yesus lalu selanjutnya menunjukkan tangan dan lambungNya kepada mereka. Peristiwa Yesus menunjukkan tangan dan lambungNya dengan bekas paku dan tombak itu menjadi sebuah tanda paling nyata atau paling realistis bagi para murid begitu juga dengan Thomas yang kurang percaya itu menjadi percaya ketika mengalami kebenaran realistis yang dialaminya dengan mencucukkan jarinya ke bekas paku pada tangan dan lambung Yesus.

Kebenaran ini terungkap lewat pengakuan Thomas, Ya Tuhanku dan Allahku, adalah juga kerinduan Yesus bagi semua orang yang tidak percaya kepadaNya agar juga bisa percaya kepadaNya termasuk juga kita-kita pada jaman ini. Kita juga kadang kurang percaya secara penuh kepada Yesus. Kita percaya hanya karena kita merasa sudah dipermandikan, tetapi iman kita hanya sekedarnya saja agar orang tahu kita adalah pengikutNya, tetapi kedalaman iman kita masih diragukan karena hati, budi, dan iman kita masih dipenuhi dengan begitu banyak hal-hal duniawi yang mempengaruhi kita dan membuat kita lebih memfokuskan diri kita kepada hal-hal itu dan lupa akan sejatinya kita sebagai pengikutNya yakni menjadi saksiNya lewat perkataan dan perbuatan hidup kita di mana saja kita berada.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Yesus benar-benar sungguh bangkit dan secara mengangumkan menyatakan diriNya kepada para muridNya. Kedua, dan luka-luka pada tangan dan lambungNya adalah tanda sebuah realitas kebenaran iman. Ketiga, pengakuan Thomas adalah juga kerinduan hati dari kerahiman ilahi Yesus bagi semua orang di dunia.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News