Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Salah satu kebenaran iman kita adalah bahwa Allah berinkarnasi dalam diri PuteraNya yang datang ke dunia. Peristiwa inkarnasi itu adalah Allah turun dari atas taktahNya dan turun ke dunia menjadi serupa dengan manusia. Maka Allah menjadi manusia itu berarti juga Allah turun ke dunia manusia untuk menyelamatkanNya. Maka siapa yang datang dari atas itulah di atas semuanya karena Dia adalah Allah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada pekan paskah kedua ini, kita masih merenungkan kisah para rasul yang dengan gagah berani mempertahankan kesaksian mereka di hadapan banyak orang termasuk di hadapan para tua-tua bangsa Yahudi dan para imam yang telah menangkap mereka. Para rasul itu dihadapkan di mahkamah agama dan imam besar itu berkata: “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah orang itu kepada kami.” Pernyataan imam besar ini sebagai tanda betapa orang-orang yang sudah lebih memahami kitab suci dan pengajarannya sudah telah menjadi biang kehancuran iman.
Mereka sendiri pemegang ajaran tetapi sendiri bersekongkol untuk melawan Allah sendiri. Dan bagaimana mungkin seorang pengajar iman lalu berbalik melawan ajarannya sendiri? Maka para rasul yang diwakili oleh Petrus berbicara menjawabi pertanyaan imam besar itu: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kananNya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.”
Jawaban Petrus sebenarnya juga sudah diketahui oleh orang-orang Yahudi itu apalagi seorang imam besar bahwa kita hanya taat kepada Allah saja dan bukan kepada manusia. Karena Allah ada di atas sana dan yang telah memaklumkan AnakNya sebagai Pemimpin dan Juruselamat. Maka jawaban ini sebagai pukulan besar bagi imam besar, orang tua-tua, dan seluruh orang Yahudi.
Karena ajaran yang sama itu juga disampaikan oleh Yohanes Pembaptis kepada para muridnya: “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya.” Yohanes pembaptis adalah juga seorang nabi dan dia mengajarkan kepada para muridNya tentang kebenaran yang dia terima dari Allah sendiri oleh kuasa Roh Kudus untuk memberi kesaksian tentang kebenaran iman akan Allah.
Yohanes dengan tegas memberikan kesaksian itu agar para muridnya semakin percaya tentang kebenaran Allah yang sesungguhnya. Dan ajaran ini juga sudah diketahui oleh orang tua-tua dan para imam besar bangsa Israel itu. Namun mengapa mereka selalu melawan? Jawabannya jelas, karena mereka bukan dari atas tetapi dari bumi. Maka mereka hanya dikuasai oleh hal-hal duniawi dan bukan perkara-perkara yang di atas. Tetapi mengapa Yohanes Pembaptis dan Para Rasul itu sangat kuat memberi kesaksian tentang kebenaran Allah?
Itu dapat terjadi karena baik Yohanes pembaptis maupun para rasul itu telah diberi kuasa dari yang di atas dalam kekuatan Roh Kudus sehingga mereka dimampukan untuk memberi kesaksian tentang kebenaran iman akan Allah walaupun mereka lahir dan berasal dari bumi. Semua kita juga adalah orang-orang yang lahir dan berasal dari bumi. Namun atas kuasa Roh Kudus Allah, kita dimampukan untuk memberi kesaksian tentang kebenaran Allah.
Karena hanya orang yang mendapat kasih karunia di hadapan Allahlah dalam kuasa Roh Kuduslah yang mampu memberi kesaksian itu. Namun banyak juga di antara kita yang telah dimeteraikan dengan Roh Kudus dalam pembaptisan tetapi hidup kita masih dikuasai oleh hal-hal yang dari bawah bumi dan bukan dari atas surga. Maka marilah kita selalu belajar untuk membiarkan kita dikuasai selalu oleh Roh Kudus agar dengan cara itulah kita dimampukan untuk memberi kesaksian tentang kebenaran Allah kepada semua orang terlebih melalui cara hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah dipanggil bahkan telah dimeteraikan dengan Roh Kudus dalam pembaptisan sebagai murid dan pengikut Tuhan kita Yesus Kristus. Kedua, oleh pembaptisan itulah kita seharusnya selalu siap memberi kesaksian tentang Tuhan. Ketiga, namun kita masih saja tetap terikat dengan dunia yang dari bawah hidup kita bukanlah menjadi sebuah kesaksian tentang kebenaran Allah tetapi tentang bumi dan kejahatannya. Maka marilah kita bangkit dan menjadi manusia baru dalam Roh dan Kebenaran.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News