Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu V Paskah Minggu 28 April 2024 dan Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUA MARIA - Gua Maria Fatima Watuwea Magepanda Sikka.Mari simak Teks Ibadah Sabda Minggu 28 April 2024.Teks Ibadah Sabda Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Ibadah Sabda Minggu 28 April 2024.

Teks Ibadah Sabda Minggu disiapkan untuk Pekan V Paskah.

Teks Ibadah Sabda Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks Ibadah Sabda minggu lengkap Renungan Harian Katolik.

Baca juga: Teks Misa Minggu 28 April 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Bacaan-bacaan dalam Pekan Kelima Masa Paskah ini mengajak kita untuk menghidupi cinta sebagai tanda kita mengikuti wasiat Yesus dalam perjamuan akhir-Nya. Yesus berpesan agar kita saling mengasihi. Kita akan mendengarkan kembali pesan ini dalam bacaan Injil nanti. Kata Yesus, “jika kamu berbuah banyak… kamu adalah murid-murid-Ku." Pesan yang sama digemakan lagi oleh Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang akan kita dengarkan sebagai bacaan kedua di hari ini. Yohanes menulis, “marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” Mencintai itu bukan soal kata-kata tetapi perbuatan. Ia lebih berbicara dalam perbuatan. Perbuatan nyata dari mencinta ini, akan kita dengarkan dalam bacaan pertama. Komunitas beriman di Yerusalem menerima Paulus, seorang penganiaya yang bertobat. Paulus pun menjadi pembela yang luar biasa bagi iman mereka. Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita untuk saling  menerima dan membantu perkembangan iman kita. Pada akhirnya, cinta akan memenangkan semua hati, termasuk hati orang yang membenci.
[hening sejenak]

Halaman
1234