Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita mendegarkan curahan hati atau curhat warga di Pelabuhan Larantuka, Jumat, 3 Mei 2024.
Kegiatan yang termaktub dalam 'Jumat Curhat' itu bertujuan untuk mengintenskan komunikasi antara polisi dengan masyarakat.
Kapolres Nyoman Putra Sandita mengenakan pakaian olahraga karena dia bersama anggota baru selesai melakukan olahraga sepeda. Dia membuka ruang kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan saran.
"Saya ingin ada saran yang tentu berdampak pada operasional anggota. Karena Polres ini saya orang tua, kalau ada anak-anak saya di lapangan yang salah atau ada yang kurang, itu kesalahan saya sebagai orang tua," katanya kepada warga yang hadir.
Baca juga: Pengendara Tanpa Helm Nekat Masuk Kantor Polres Flores Timur, Polisi: Harus Pakai
Nyoman mengatakan, segala masukan yang sifatnya urgen akan ditindaklanjuti sehingga masyarakat lebih aman dan nyaman, misal peristiwa mabuk-mabukan dan lainnya yang mengganggu kantibmas.
"Kalau bisa saya perbaiki dalam waktu segera, maka saya perbaiki. Kalau perlu waktu seperti KP3, Polair, dan ada penambahan personel di Polsek, tentu saya perlu waktu. Tapi kalau ada laporan orang mabuk atau lain sebagainya, segera saya ambil langkah," tuturnya.
Sebelum mendengarkan curhat, Nyoman juga memberikan himbauan terkait Pilkada 2024 agar bersama menjaga kondusifitas keamanan di Flores Timur.
Seorang warga, Ama Sabon, berbicara terkait parkir kendaraan angkutan di sekitar Taman Herman Fernandez Larantuka serta masalah keamanan barang-barang penumpang saat menyeberang ke Pulau Adonara, Solor, dan Lembata.
Baca juga: BMKG Sebut Sejumlah Wilayah di Manggarai dan Manggarai Timur Hujan Hari Ini
"Beberapa bulan lalu, banyak kehilangan hp di kapal motor, terutama saat kapal Pelni yang masuk. Kurang lebih satu malam itu ada lima sampai enam hp," katanya.
Sabon mengungkapkan, korban barang hilang kebanyakan para mahasiswa yang menginap sementara sebelum menyeberang.
Menurutnya, jika kasus pencurian terus terjadi dan melibatkan warga luar daerah, maka bisa menimbulkan citra yang kurang bagus atas keadaan Pelabuhan Larantuka yang rawan.
"Mungkin kemarin korban orang-orang Flores Timur. Tidak tahu kalau orang dari Alor, Ende, atau Lembata dan sekitarnya, mereka akan tulis di media sosial bahwa Pelabuhan di Flores Timur itu pencuri banyak sekali," tutur Ama Sabon.
Dia berharap curahan hati ini bisa diindahkan karena para ABK merasa bersalah saat terjadi kasus pencurian lantaran korbannya para penumpang kapal.
Kegiatan Jumat curhat dihadiri Wakapolres Flores Timur, Kompol A.A. Gd. Ngurah Surya, Kabag OPS Ridwan, SH, Kepala Syahbandar Larantuka, Agustinus Suprijanto, Kepala Pelni, kasat Intel, Kasi Propam, Kasat Reskrim, Kasat Binmas, KBO Binmas, para Kanit Sat Binmas, Anggota Kp3 Laut, serta masyarakat sekitar Pelabuhan Larantuka.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News