Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende kekurangan alat berat guna membersihkan material longsor di enam lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Ende.
Plh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu mengatakan saat ini pembersihan material longsor masih dilakukan di wilayah Kecamatan Nangapanda dan Kecamatan Ende.
"Untuk Nangapanda dan Ende sekarang alat masih mobilisasi kesana karena kita terbatas alat beratnya," ujar Yulius kepada TribunFlores.com, Senin, 6 Mei 2024 pagi.
Sebelumnya, dikatakan Yulius Emanuel, bencana longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Ende, Sabtu, 4 Mei 2024 setelah wilayah itu diguyur hujan lebat sejak sore hari ternyata tidak hanya terjadi di Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.
Baca juga: Warga Wolotopo Timur Diminta Segera Mengungsi, Ada 8 Titik Rawan Longsor di Wolotopo
Longsor juga terjadi di beberapa lokasi seperti Nangaba, Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Nangapanda dan Kecamatan Ende.
"Di tempat lain juga ada longsor seperti di Nangaba, di Kecamatan Ende juga ada yang longsor, di Kecamatan Nangapanda juga ada sekitar empat titik, total keseluruhan longsor di wilayah Kabupaten Ende tadi malam itu hampir sekitar enam atau tujuh titik terbanyak di Nangapanda," ungkap Plh Kalak BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu kepada TribunFlores.com, Minggu, 5 Mei 2024 malam melalui telepon selular.
Lanjut dia, longsor yang terjadi di Kecamatan Ende dan Nangapanda mengakibtakan akses jalan ke beberapa desa di dua wilayah itu putus.
Plh Kalak BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu pada kesempatan itu juga meminta camat dan lurah serta kepala desa di Kabupaten Ende khususnya daerah-daerah yang rawan longsor, aliran sungai agar menghimbau kepada masyarakatnya tetap berhati-hati dan waspada.
"Pagi ini kami dari BPBD rencananya lihat lokasi longsor yang di Nangpanda dengan Kecamatan Ende," ujar dia.
Sedangkan terkait delapan titik longsor di Desa Wolotopo tepatnya di dua dusun yakni Dusun Wawosumba dan Dusun Lianggo, Yulius mengaku hingga belum mendapat laporan dari Pemerintah Desa Wolotopo Timur.
Dia juga mengaku hingga saat ini belum ada hasil perhitungan jumlah kerugian yang dialami akibat longsor.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News