Destinasi wisata ini terletak di kelurahan Watunggene, kecamatan Kota Komba sekitar 2 jam dari Kota Borong ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Padang Sabana Mausui berada di bawah kaki Gunung Komba dan Poco Ndeki tak jauh dari perairan Tanjung Bendera sangat menakjubkan.
3. Kampung Wae Rebo
Kampung Wae Rebo terletak di ketinggian 1100 meter di atas permukaan air laut. Orang-orang kerap menyebut kampung di atas awan. Memiliki rumah adat yang unik disebut Mbaru Niang yang mengandung filosfi kehidupan masyarakat Manggarai.
Rumah adat ini tinggi dan berbentuk kerucut.Yang pertama ada yang paling umum di kenali wisatawan adalah Waerebo di Kabupaten Manggarai. Berada di atas ketinggian, kampung ini sering tertutup kabut dan udaranya sangat dingin.
Terdapat 7 rumah utama atau Mbaru Niang di Wae Rebo yang melingkari batu yang tersusun rapi di tengan kampung dan dalam bahasa Manggarai disebut sebagai compang. Compang atau altar ini sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk meletakan sesajian atau persembahan kepada leluhur.
4. Sawah Jaring Laba-laba atau Lodok Cancar
Di atas Bukit Cancar, sawah yang menyerupai jaring laba-laba raksasa ini terlihat jelas. Sawah ini tepatnya berada di Cancar, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggari, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat setempat menyebut area sawah ini dengan nama Lingko Lodok. Sawah dengan bentuk jaring laba-laba ini berkaitan dengan tradisi masayarakat Manggarai dalam pembagian tanah.
Pembagian tanah adat atau ulayat baik sawah maupun kebun yang merupakan milik komunal disebut lingko dilakukan Tua Teno. Sehingga lodok adalah sistem pembagian tanah lingko yang bentuknya serupa jaring laba-laba.
Untuk melihat bentuk sempurna guratan jaring labah-labah pada sawah ini, wisatawan harus mendaki bukit yang letaknya tak jauh dari Lodok Cancar. Di atas puncak bukit inilah pemandangan indah sawah Lodok Cancar terpancar.
5. Bukit Watunariwawo atau Bukit Avatar