Kamu Mencari Aku?
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mencari adalah salah satu bentuk kegiatan seseorang terhadap satu hal untuk bisa ditemukan. Usaha mencari itu selalu dengan satu tujuan adalah untuk medapatkan apa yang dicarinya. Maka usaha mencari itu tak sekedar satu gerakan fisik mencari dan menemukan tapi juga sekaligus satu keinginan hati yang juga sangat aktif untuk dapat menemukan apa yang kita cari. Ini berarti, seluruh diri kita ikut berperan di dalamnya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini kembali Gereja secara khusus memperingati Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria setelah kemarin kita merayakan Hari Raya Hati Mahakudus Yesus. Gereja memang secara khusus memberi tempat khusus bagi devosi kepada Maria ini langsung setelah Hari Raya Hati Mahakudus Yesus. Itu berarti Maria memang benar-benar bagian tak terpisahkan dari karya penyelamatan umat manusia. Bicara tentang devosi Hati Tak Bernoda Maria, tidak terlepas juga dari karya kasih karunia Allah bagi manusia.
Maka ada baiknya kita melihata sedikit latar belakangnya. Hati Maria Tak Bernoda, dulunya adalah Hati Kudus Maria adalah sebuah nama devosi yang digunakan oleh umat Katolik Roma dan beberapa umat Anglo-Katolik untuk merujuk pada hati fisik Bunda Maria sebagai sebuah lambang kehidupan pribadi Sang Perawan Suci Maria, kebahagiaan dan kesedihannya, kebijaksanaan dan kesempurnaannya yang tersembunyi, dan, di atas semuanya itu, cinta murninya pada Allah Bapa, cinta keibuannya kepada putranya, Yesus, dan cintanya yang mendalam kepada semua orang. Perhatian pada kehidupan pribadi Maria dan kecantikan jiwanya, tanpa perhatian pada hati fisiknya, tidak membentuk devosi tradisional ini.
Juga perhatian pada devosi kepada Hati Kudus Maria ini tidak terbentuk karena merupakan bagian dari tubuhnya yang murni. Pada tahun 1855 Misa bagi Hati yang Paling Murni secara resmi menjadi bagian dari praktik Katolik. Ada dua unsur yang penting bagi devosi ini menurut teologi Katolik Roma, yaitu jiwa dan raga, sebagaimana keduanya penting dalam pembentukan seorang manusia yang utuh. Gereja-gereja Katolik Timur secara umum tidak menggunakan penggambaran, devosi atau teologi yang berhubungan dengan Hati Maria Tak Bernoda karena mereka melihatnya sebagai suatu bentuk latinisasi liturgi. Pandangan Katolik Roma didasarkan pada perhatian Katolik Roma akan Mariologi, seperti yang dikumandangkan oleh surat apostolik Paus Yohanes Paulus II Rosarium Virginis Mariae yang dibentuk atas dasar devosi penuh kepada Bunda Maria, sebuah konsep yang dirintis oleh Santo Louis de Montfort.
Secara tradisi, hati tersebut tampak berlubang akibat tujuh luka tusukan pedang, sebagai kiasan untuk penghormatan pada tujuh sengsara Maria. Konsekuensinya, tujuh doa Salam Maria didaraskan tiap harinya sebagai penghormatan atas devosi ini. Maka apapun bentuk devosi kepada Maria maka akan selalu dihubungkan dengan Puteranya. Dan itu yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Kisah Maria dan Yusuf yang mencari Yesus setelah perayaan paskah Yahudi di Yerusalem itu. Menjadi menarik dan menjadi permenungan kita yaitu bahwa Maria dan Yusuf tak ada henti-hentinya mencari Yesus sampai menemukanNya ketika sedang mengajar sebagai seorang yang masih berumur 12 tahun.
Dan ketika menemukanNya, Yesus malahan menjawab Maria: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidak tahukah kamu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?”Jawaban Yesus ini mejadi jelas bahwa Yesus datang benar untuk menjalankan misi Bapa bagi dunia dan manusia. Dan di sana ada Maria yang mencari Yesus sebagai bentuk kepedulian Maria bagi kita untuk menghantar kita kepada Yesus Puteranya. Kepedulian Maria mencari dengan rasa cemas itu juga sebagai tanda kepedulian Maria terhadap kita. Maria tak henti-hentinya mencari kita yang masih salah jalan dan menemukan kita agar kita bisa dihantar kepada Yesus dan mendapatkan keselamatan. Maka marilah kita belajar seperti bunda Maria yang tak kenal lelah mencari yang tertinggal agar dapat dihantar kepada Yesus.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Maria adalah ibu Yesus dan juga ibu kita dalam iman yang benar akan Tuhan. Kedua, Maria akan selalu mencari yang tertinggal atau hilang dan membawa kepada Yesus. Ketiga, Maria adalah model utama dalam iman akan Allah yang siap menerima tugas sebagai Bunda Allah.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News