Santu dan Santa

Perayaan Santu dan Santa Pelindung Hari Ini Rabu 19 Juni 2024

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK AERAMO - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung hari ini Rabu 19 Juni 2024. Gereja hari ini merayakan peringatan fakultatif Santo Gervasius dan Protasius, Martir.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Peringatan Santu dan Santa Pelindung hari ini Rabu 19 Juni 2024.

Gereja hari ini merayakan peringatan fakultatif Santo Gervasius dan Protasius, Martir.

Gervasius dan Protasius adalah anak-anak dari Santo Vitalis yang dibunuh di Ravenna karena Kristus dan Santa Valeria yang mati sebagai martir di Milano.

Kedua kakak beradik ini dibunuh di Milano pada tahun 170 karena imannya kepada Kristus. Mereka di kuburkan di Milano.

Kerangka mereka ditemukan kembali oleh Santo Ambrosius berdasarkan suatu ilham pada tahun 386 di dekat makam Santo Nabot.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Juni 2024, Sedekah, Doa dan Puasa

 

Santo Romualdus

Romualdus lahir pada tahun 952. Keluarganya, sebuah keluarga bangsawan yang kaya. Sergius, ayahnya adalah seorang pangeran dari Ravenna.

Keinginannya untuk menjalani kehidupan tapa yang jauh dari keramaian dunia berawal dari peristiwa pembunuhan seorang saudara oleh ayahnya karena perselisihan harta warisan.

Untuk memenangkan batinnya, ia melarikan diri dari rumah dan masuk sebuah biara yang ada di daerah itu. Selama delapan tahun di biara itu ia berdoa dan bermatiraga di bawah bimbingan Marinus, seorang pertapa saleh.

Bimbingan Marinus berangsur-angsur mengembangkan kepribadian Romualdus hingga menjadi seorang biarawan dan pertapa yang saleh. Kemudian bersama Marinus, Romualdus merencanakan pendirian sebuah pertapaan.

Menyaksikan kemajuan hidup rohani Romualdus, ayahnya Sergius bertobat, bahkan ingin juga menjalani kehidupan tapa seperti anaknya. Maka ia masuk biara San Severo yang terletak di dekat Ravenna.

Romualdus menghabiskan waktu 30 tahun lamanya di Italia untuk mendirikan pertapaan dan biara, sambil tetap berdoa, bermatiraga dan bekerja keras.

Meski hidup rohaninya tampak sangat mantap, namun ia sama sekali tidak lepas dari cobaan-cobaan. Selama suatu kurun waktu yang lama, ia merasakan suatu kekeringan rohani yang amat dalam. Ia merasa ditinggalkan Allah.

Namun Tuhan sama sekali tidak meninggalkan dia. Pada suatu hari ketika ia sedang mendaraskan Mazmur yang berbunyi: “Aku akan memberikan engkau pengertian dan akan mengajarimu”, ia merasakan sentuhan rahmat Allah yang membangkitkan lagi semangat rohaninya.

Halaman
12