Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 30 Juni 2024.
Teks misa hari minggu disiapkan untuk Pekan Biasa XIII Tahun B.
Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Teks misa hari minggu lengkap dengan Renungan Harian Katolik.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, Gloria Dei Vivens Homo
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Ketigabelas dalam Masa Biasa. Kita akan mendengarkan kisah tentang Yesus yang menyembuhkan seorang anak yang hampir mati dan seorang perempuan yang sakit pendarahan. Kisah ini mengajak kita untuk meletakkan seluruh hidup dan perjuangan kita kepada Tuhan, karena Dia adalah penguasa segala sesuatu, termasuk atas kehidupan kita. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan kata-kata Kebijaksanaan berikut ini. “Karena dengki setan, maka maut masuk ke dalam dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.” Inilah awasan untuk kita agar tidak jatuh ke dalam pelukan atau kuasa setan, melainkan selalu berpasrah dan mengandalkan Tuhan. Tuhan sendiri senantiasa berupaya menyelamatkan kita. Dalam bacaan kedua kita akan mendengarkan refleksi Santo Paulus bahwa Tuhan rela menjadi miskin untuk menyelamatkan kita. Kita diajaknya untuk saling melengkapi agar kita bisa bersamasama diselamatkan. Jika ada yang lebih kita berbagi, dan jika kita merasa ada kekurangan, kita belajar dari yang lain.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Allah yang mahakuasa, terima kasih atas perutusan Yesus Putra-Mu yang menyelamatkan kami. Ia yang kaya memilih menjadi miskin agar kami menjadi kaya dalam iman kepada-Mu. Semoga kami selalu mengandalkan Dikau dalam hidup kami dan saling membantu satu sama lain untuk menjadi kaya dalam iman. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Untuk bacaan, bacalah dari Alkitab atau dari Buku Bacaan]
07. BACAAN PERTAMA (Keb. 1:13-15; 2:23- 24)
L : Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan. Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap. Sebaliknya Ia menciptakan segala-galanya supaya ada, dan supaya makhluk-makhluk jagat menyelamatkan. Di antaranya pun tidak ada racun yang membinasakan, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 30:2a) Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b
Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. (Refren)
Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur
kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. (Refren)
Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!" Aku yang meratap telah Kauubah
menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (2Kor. 8:7,9,13-15)
L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Saudara-saudari, sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada
keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (lih. 2Tim. 1:10b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Yesus Kristus Juruselamat kita, telah mematahkan kuasa maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 5:21-43)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia
dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang darikeluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruhmereka memberi anak itu makan.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang upaya kita untuk saling menghidupkan dan saling menyelamatkan. Kita renungkan satu dua ungkapan yang baik dari bacaan-bacaan hari ini. Pertama, Dalam bacaan pertama, kita mendengar ungkapan berikut ini. “…karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.” Dari awal Tuhan tidak pernah menghendaki kematian kekal dari manusia ciptaanNya. Tuhan menginginkan agar kita berada bersamaNya dalam keabadian. Setan menggoda manusia pertama dankita pun menjadi berdosa. Setan adalah mereka yang berupaya menjauhkan kita dari Tuhan, karena pada hakikatnya, setan sendiri memberontak melawan Tuhan. Jika kita menuruti keinginan setan, maka kita menjerumuskan diri ke dalam maut. Setan itu tampak dalam keinginan-keinginan kita yang tidak teratur atau tidak terkontrol. Berbeda dengan malaikat yang menuntun kita ke jalan yang benar, setan membuat hidup kita tidak teratur dan menjauhkan kita dari jalan yang benar tersebut hingga kita tersesat. Jika kita menemukan keadaan batin kita tidak teratur atau kita tidak dapat menguasai diri kita sendiri, maka kita mesti waspada bahwa setan atau roh jahat sedang bekerja. Iri hati, dengki, kesombongan dan deretan sikap negatif lainnya
adalah cara setan bekerja untuk menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama, serta menjerumuskan kita ke
dalam maut yang mematikan. Kedua, Dalam bacaan kedua, kita mendengarkan ungkapan berikut ini. “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.” Ungkapan ini bukan hanya berhubungan dengan hal-hal material saja. Lebih daripada itu, ia berkaitan dengan hal iman. Kita saling membantu untuk menjadikan iman kita kuat. Ketika ada orang yang tidak tahu, kita beritahu dengan cara hidup kita. Ketika kita tidak tahu, kita
belajar dari orang lain yang tahu. Tuhan Yesus sendiri datang ke dunia dan memberikan jalan agar kita bisa tahu jalan itu menuju kepada hidup yang kekal. Kekurangan orang lain bukanlah untuk diceritakan atau ditertawakan, melainkan untuk dikuatkan, sama seperti kekurangan kita dilengkapi atau dikuatkan oleh kehadiran orang lain. Itulah cara Tuhan menyembuhkan atau memulihkan kekurangan kita. Mari kita saling menyembuhkan dengan cara saling berbagi.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepadaTuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Untuk menyelamatkan kita, Dia mengutusYesus Putra-Nya agar kita bisa menemukan jalan menuju keselamatan kekal. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi para pemimpin Gereja dan pemimpin bangsabangsa. Semoga mereka selalu dikaruniai rahmat ketabahan dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan di tengah zaman yang terus berubah dengan cepat ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kerukunan hidup beragama. Semoga semua penganut agama mengamalkan hidup mereka dengan saling menghormati keberagaman agama dan budaya. Marilah kita mohon….
P : Bagi para penderita dan mereka yang dikucilkan dari masyarakat. Semoga mereka mendapatkan penghiburan dan bantuan dari sesama yang peduli, sehingga mereka bisa merasakan cinta Tuhan yang hidup di tengah-tengah mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita selalu dikuatkan untuk saling berbagi dengan sesama kita, terutama dengan mereka yang sangat membutuhkan bantuan kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalamkehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu yang sesuai] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah ituPemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilahkesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR.
21. MENDOAKAN MAZMUR 34
P : Marilah kita mendoakan bersama-sama Mazmur 34:2-10. Yang ada Alkitab, kita buka dan kita
doakan bersama-sama. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, rasul Paulus berpesan agar kita saling melengkapi, seperti ada yang tertulis: "Orang
yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan." Kita semua diutus untuk saling berbagi dan saling menolong, karena kita semua adalah anak-anak Allah.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Engkau telah menyembuhkan dan menyelamatkan orang yang sakit dan menguatkan iman mereka. Semoga kami selalu merasakan kekuatan tangan-Mu yang menjamah dan menyembuhkan kelemahan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News