Berita Ngada

29 Mahasiswa UGM KKN di Kabupaten Ngada Belajar Program Tanta Nela Paris 

Penulis: Charles Abar
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENERIMAAN-Mahasiswa magang UGM diterima oleh Pemkab Ngada di Kantor Bupati Ngada, Senin 1 Juli 2024

 

“Hari Ini Kabupaten Ngada sangat berbahagia kami menerima 29 mahasiswa UGM, KKN di Dua Desa di Kabupaten Ngada yaitu di Kecamatan Golewa. Apalagi mereka didampingi oleh DR.Gabriel Lele yang sudah tau persis bagamana kondisi Ngada dan sekitarnya,” ujar Paru Andreas.

Ia mengapresiasi kepada UGM dimana referensi dalam melakukan KKN kali ini, dari buku tahun pertama tahun ke dua Tanta Nela Paris untuk Tuka, Tuku, Teka. 

"Semua yang akan termuat dalam buku itu akan direalisasikan, dilaksanakan kepada Masyarakat oleh adik-adik dari UGM ini  yang berlangsung  selama satu setengah Bulan," tambah Paru Andreas.

Bupati Andreas juga menyampaikan terima kasih kepada UGM yang telah banyak membantu dalam merumuskan pembangunan Kabupaten Ngada. Hal itu katanya, bentuk pentahelix dalam membangun Ngada dengan melibatkan multi pihak termasuk kampus.

 

Baca juga: Carlo Acutis dan 14 Beato Disetujui untuk Dikanonisasi Paus Fransiskus

 

"Dalam membangun suatu daerah kita tidak lagi bekerja sendiri kita tinggalkan ego-ego sektoral, kita kolaborasi, dalam konteks pentahelix, bagamana kita melihat multi pihak salah satunya akademisi yang kali ini datang memberikan hal-hal baru dengan  140 program yang dilakukan oleh Mahasiswa dengan berbagai disiplin Ilmu," katanya.

Menurut Bupati yang berpasangan dengan Raymundus Bena itu, ini  akan membawa sesuatu yang liar biasa bagi masyarakat kabupaten Ngada. 

"Dampak luar biasa yang kita dapat untuk kabupaten Ngada dengan berbagai hal baru terutama yang berkaitan dengan usaha kecil menengah," tambahnya.

Sementara DR. Gabriel Lele, selaku Dosen Pendamping KKN dari UGM mengatakan, semua program yang dirancang oleh UGM termasuk oleh Mahasiswa KKN yang magang di kabupaten Ngada adalah kebutuhan lokal. Itu merupakan sebuah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan.

 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Juli 2024, Seperti Tomas Murid Yesus

 

Dalam menyusun program juga, Mahasiswa Magang selalu konsultasi dan koordinasi dengan  Bupati melalui perangkat daerah terkait sehingga bisa dipadukan dengan apa yang diprogramkan oleh setiap perangkat daerah yang sudah di rancang atau akan dijalankan.

“129 program kerja ini akan dilakukan secara intensif. Setiap hari harus bisa menyelesaikan baik secara  melalui  kelompok unit , kluster maupun secara keseluruhan,” kata DR. Gabriel.

Halaman
123