Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta St. Thomas Rasul. Ia lahir
di Galilea dan dikenal sebagai salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus.
Pekerjaannya adalah pembantu para nelayan karena ia sendiri tidak memiliki
perahu untuk menangkap ikan. Dengan demikian ia banyak kali diperintah oleh
pemilik perahu dan hal ini turut membentuk karakternya menjadi hati-hati,
pesimis, cepat menyangka adanya kemungkinan hal buruk yang bisa menimpah
hidupnya. Banyak orang yang mempunyai gambaran yang kurang tepat tentang
Thomas. Namun kenyataannya ia adalah seorang pemberani.
Setelah Lazarus dibangkitkan, Yesus meninggalkan daerah Yudea dan kembali ke
Galilea karena nyaris IA dilempari dengan batu oleh orang-orang di Yerusalem.
Pada waktu itu Thomas sempat angkat bicara: “Ayo, mari kita pergi juga! Biarlah
kita mati bersama-sama dengan Dia”(Yoh 11:16). Ketika Yesus berpamitan
untuk pergi kepada Bapa dan menyiapkan tempat, Thomas berkata: “Kami tidak
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu?” (Yoh
14:5). Yesus menjawabnya: “Akulah jalan, Kebenaran dan Hidup.
Tak seorang
pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Kalau kamu mengenal
Aku, kamu juga mengenal BapaKu”. (Yoh 14:6-7). Ketika Yesus menampakkan
diri setelah kebangkitanNya dan rekan-rekannya memberi kesaksian, Thomas
berkata: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku
mencucukkan jariku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan
percaya.”(Yoh 20:29). Kepadanya Yesus bersabda: “Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya “.
Terhadap sikap kritisnya ini maka Santu Agustinus berkata: “Dengan
pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan
kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan
percaya sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun
imannya mengakui Ke-Allah-an Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira
tercampur penyesalan mendalam, ia berseru: Ya Tuhanku dan Allahku”.
Thomas mengakui Yesus yang bangkit sebagai Tuhan dan Allah. Inilah
pengakuan iman akan keilahian Yesus.
Kehebatan Thomas adalah ketika melihat Yesus yang bangkit mulia, ia tidak hanya melihat Yesus sebagai manusia biasa yang pernah hidup, makan dan minum bersama para rasul tetapi Yesus sebagai
Tuhan dan AllahNya. Pengakuan seperti ini yang belum sempat diungkapkan
secara terbuka oleh para murid yang lain. Pada saat ini kita memang tidak
melihat Tuhan Yesus yang menderita, disalibkan, wafat dan bangkit. Namun
demikian kita merasa bahagia karena Tuhan Yesus sudah wafat dan bangkit bagi
kita semua.
Tentang karya kerasulan Thomas sesudah itu, Kitab Suci tidak menyebutkan
apa-apa lagi. Juga tidak ada sepucuk surat peninggalan Thomas yang sampai
kepada kita. Menurut tradisi, yang dibeberkan Santo Ambrosius dan Hieronimus,
Thomas menyebarkan kabar gembira ke arah Timur dengan mengikuti jalan para
pedagang, yaitu ke Sirya, Armenia, Persia dan India.
Dekat Madras, di kota Malaipur, Thomas menerima mahkota kemartirannya. Orang Kristen India
Selatan, lebih-lebih di sepanjang pantai Syro-Malabar, percaya bahwa Thomas
menobatkan Raja Gondaphur dan bahwa mereka keturunan orang-orang Kristen
abad pertama. Thomas mati ditusuk tombak, dan relikiunya masih tetap ada
sewaktu makamnya dibuka kembali pada tahun 1523.
Di zaman yang sangat rasional saat ini, sikap Thomas lumayan dominan
mempengaruhi banyak orang. Orang melihat hal-hal yang berhubungan dengan
iman sebagai hal yang tidak masuk akal. Banyak orang meninggalkan imannya
dan sesudah itu muncul banyak persoalan yang melanda manusia modern saat
ini.
Santu Tomas Aquinas mengatakan:”Hanya iman yang menolong budi karena
indera tak mencukupi”. Artinya, imanlah yang membantu akal manusia untuk
dapat menerima hal-hal yang kadang-kadang sulit dijelaskan dengan akal budi
kita. Di zaman yang serba membingungkan ini, kita perlu berpegang teguh pada
iman agar tidak mudah jatuh dalam godaan-godaan yang dapat menghancurkan
diri kita.
Missio:
Kita berkomitmen untuk mempertahankan iman kita kepada Kristus dan
menolak godaan-godaan yang membuat kita jatuh kembali dalam dosa.
Doa:
Tuhan, kami bersyukur karena Engkau memberikan para rasul sebagai
dasar bagi GerejaMu. Mereka telah mewariskan imannya kepada kami untuk
percaya kepadaMu sebagai Tuhan dan Allah kami. Berilah kami kekuatan agar
hati dan pikiran kami mampu percaya penuh kepadaMu...Amin
Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Santu Thomas, Rasul. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News