Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Juli 2024, Dalam Kantong yang Baru

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Juli 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Dalam Kantong yang Baru.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam hidup harian kita, ada banyak tempat yang bisa dipakai untuk menyimpan berbagai kebutuhan hidup. Salah satu tempat itu adalah kantong baik yang terbuat dari kain atau kulit atau plastik atau anyaman alamiah. Tujuannya adalah untuk bisa menyimpan barang-barang kebutuhan kita agar dapat tersimpan dengan baik dan bisa dipakai untuk kebutuhan hidup manusia.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Kembali lagi di hari baru ini, kita disuguhkan lagi dengan siraman firman dari Nubuat Amos dan Injil Mateus. Jika sebelumnya Amos selalu bernubuat tentang kejatuhan bangsa Israel yang telah berbuat salah di hadapan Allah sebagai akibat dari kesalahan dan dosa-dosa mereka. Namun pada hari ini, Amos juga menunjukkan kepada kita akan kebesaran dan belaskasihan Allah yang begitu besar untuk bangsa Israel yaitu setelah mereka dijatuhan, Allah membangun kembali reruntuhan yang ditimbulkan oleh malapetaka yang menimpa umatNya itu: “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti zaman dahulu kala, supaya mereka mengusai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milikKu.” Ini adalah ciri khas utama sifat dasar Allah yakni berbelaskasih. Allah sebenarnya mau membuat pemulihan atas Israel yang baru baik secara fisik maupun spiritual dengan membangun kembali pondok Daud yang runtuh itu.

Maka umat yang baru inilah yang akan dibangun kembali oleh Allah dalam terang kebenaran Allah yang baru juga agar semuanya dapat dipulihkan dalam Allah sendiri. Pola hidup yang lama dalam yang membawa maut itu diubah oleh Allah dalam satu pemulihan pola hidup yang baru. Pola hidup baru inilah yang diangkat Yesus dalam InjilNya hari ini. Hal ini disampaikan Yesus saat orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang hal berpuasa: “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-muridMu tidak?” Atas pertanyaan ini Yesus menjawab: “Dapatkah sahabat-sahabat -mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari pada mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Yesus menjawab mereka secara diplomatis untuk mengungkapkan satu nilai dan pola baru yang mau ditanamkan oleh Yesus dalam satu tatanan Israel yang baru itu dimulai dari para muridNya sendiri. Hal ini yang diandaikan oleh Yesus dalam pernyataanNya: “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru dan dengan demikian terpelihara kedua-duanya.”

Ungkapan Yesus ini tersirat secara implisit tentang satu tatanan pola hidup yang baru harus juga ditempatkan pada satu tatanan masyarakat yang baru pula. Untuk itu, Yesus mau mengajarkan kita untuk bisa mengikuti satu tatanan pola dan nilai baru yang telah diletakan sendiri oleh Yesus dalam dan melalui para muridNya itu. Kita pun harus mampu mengubah hidup dan pandangan kita dalam tatanan nilai hidup baru itu. Jika kita tak mampu mengubah tatanan hidup kita pada pola tatanan nilai hidup baru maka kita akan hancur. Namun itulah manusia. Kita masih saja cenderung untuk mengikuti pola hidup kita yang lama sehingga ada banyak hal yang membuat kita tidak mampu masuk dalam tatanan pola hidup yang baru itu selama kita tidak mampu merubah hidup kita. Maka hari ini kita diajak oleh Yesus untuk mulai merubah tatanan pola hidup yang lama kita kepada pola tatanan hidup baru dalam Yesus sendiri yakni yang sesuai dengan rencana dan kehendak Allah sendiri. Maka hidup kita pun bisa menjadi berkat bagi diri kita dan orang lain dan bukan menjadi racun atau beban dosa bagi diri dan orang lain juga akan beban hidup kekal kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita semua telah dipanggil menjadi murid Tuhan yang telah diubah masuk dalam satu tatanan hidup baru dalam Yesus. Kedua, untuk itu kita tak punya pilihan lain atau bahkan memilih sendiri tatanan hidup kita. Ketiga, karena jiga kita tak mampu mengubah hidup kita sesuai dengan tatanan hidup baru itu maka kita sendiri akan hancur karena tidak masuk dalam tatanan hidup baru itu.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News