Wisata NTT

Indahnya Situs Benteng Ranu Hitu-Makes di Belu NTT, Benteng 7 Lapis Peninggalan Tradisi Megalitik

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SITUS- Situs Benteng Ranu Hitu/Makes. Benteng ini letaknya di Desa Dirun, Kecamatan Lakmanen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Benteng Ranu Hitu atau yang biasa dikenal orang-orang lokal sebagai Benteng Lapis 7, karena berada di atas bukit Makes maka benteng ini juga sering disebut dengan Benteng Makes.

Benteng ini adalah benteng utama Kerajaan Dirun pada waktu itu, benteng perang tradisional di pedalaman yang pada saat itu di Timor masih sering terjadi perang antar suku.

Menurut cerita masyarakat setempat Benteng Ranu Hitu/Makes sudah ada sebelum penguasaan Portugis dan beberapa kali berpindah tangan sampai akhirnya dijaga oleh 3 pahlawan lokal dai 3 suku lokal yaitu suku Loos, suku Sri Gatal, dan suku Monesogo.

Benteng ini dulu merupakan tempat para pahlawan, atau yang biasa di sebut Meo. Di benteng ini biasanya mereka mengatur strategi atau bahkan melakukan tes kekebalan tubuh dengan cara memotong-motong tubuh mereka sendiri untuk membuktikan apakah tubuh mereka bisa kembali menjadi utuh sebelum maju ke medan perang.

Di benteng ini terdiri dari 7 lapis pertahanan yang dimulai dari awal pintu masuk hingga akhirnya ke lapisan terakhir dimana terdapat sebuah area bulat dari batu membentuk sebuah tempat pertemuan, tempat dimana raja-raja waktu dulu berkumpul.

Susunan bangku ruang pertemuan dari batu tersebut masih terlihat asli dan alami, terdiri dari batu-batu alam pipih yang disusun sedemikian rupa dan melingkar (tata batu melingkar).

Terdapat dua buah pintu sebagai akses keluar masuk, diatas susunan benteng terdapat 10 buah batu tegak (menhi) yang ditempatkan melingkar sesuai dengan struktur benteng.

Di tengah tempat pertemuan terdapat dua buah batu besar dan kecil yang konon dulu dipergunakan untuk menaruh kepala musuh mereka. Salah satu bangku batu terlihat spesial dari yang lainnya karena memiliki singasana batu yang lebih tinggi.

Ternyata itu merupakan tempat raja Suku Uma Metan. Sebuah batu bulat pipih juga tergeletak sebagai alas duduk yang tidak boleh diduduki oleh siapapun juga, bahkan sampai sekarang.

Masyarakat Timor percaya jika mereka menduduki bangku tersebut, maka nasib buruk bisa menimpa mereka. Tepat di belakang bangku tersebut terdapat sebuah batu persegi panjang yang ternyata adalah makam dari sang raja pertama Kerajaan Dirun, Raja Dasi Manu Loeq. Menurut tutur yang disampaikan oleh Makoan, Batu yang digunakan untuk membangun benteng didatangkan dari Desa Ikin dan Desa Lewalo.

Sampai saat ini belum ada penelitian yang lebih lanjut dan mendalam terhadap Benteng Ranu Hitu/Makes, sehingga data sejarah hanya berupa data lisan, tutur dari orang yang lebih tua/yang dituakan oleh masyarakat Desa Dirun (seorang Makoan) pemangku adat.

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News