Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 17 Juli 2024, Selalu Bersyukur kepada Tuhan

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PATUNG GOLLU -Mari simak renungan Katolik hari ini Rabu 17 Juli 2024.Tema renungan katolik hari ini yaitu selalu bersyukur kepada Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Ketika mendapat kepercayaan melayani umat di Stasi saya selalu mengalami
kehangatan dalam suasana kekeluargaan. Seperti apa itu? Setelah perayaan
Ekaristi di dalam Gereja, biasanya dilanjutkan dengan makan bersama sebagai
ungkapan syukur. Umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi biasanya membawa
makanan lokal, hasil kebun mereka berupa pisang masak, singkong yang sudah
direbus atau digoreng, kacang tanah dan aneka buah-buahan.

Umat diundang untuk ikut mencicipi makanan bersama pastor. Ada di antara mereka yang
datang dan mengucapkan terima kasih kepada pastor yang bersedia
meluangkan waktu dan tenaga dalam pelayanan di stasi mereka. Saya secara
pribadi merasa bahwa ucapan syukur dan terima kasih orang-orang sederhana
ini benar-benar tulus dan tidak mengada-ada.

Paus Fransiskus, dalam Ensiklik Laudato Si’ mengajak kita semua untuk sejenak
bersyukur kepada Allah sebelum dan sesudah makan. Salah satu ungkapan
sikap (ketergantungan kepada Allah) ini adalah ketika kita berhenti sejenak
untuk bersyukur kepada Allah sebelum dan sesudah makan (Laudato Si’, No.
227).

Benarkah kita selalu bersyukur kepada Allah sebelum dan sesudah
makan? Ataukah kita terus memohon dan memohon, seolah-olah kita belum
menerima makan dari Allah, sementara perut kita sudah penuh dengan
makanan enak?

Menurut Paus Fransiskus, mengucap syukur kepada Allah sebelum dan sesudah
makan adalah sebuah kebiasaan yang indah, yang mesti dilakukan oleh umat
beriman. Sebab, mengucap syukur merupakan salah satu ekspresi dari
“kemampuan untuk takjub, yang menuntun ke kedalaman hidup” (No. 225).

Kemampuan untuk takjub atas anugerah Allah, dalam bentuk apa pun, bukan
hanya dalam bentuk makanan, perlu dilatih, terus-menerus, hingga menjadi
sebuah habitus (kebiasaan), bahkan menjadi sebuah kebiasaan yang indah.

Dalam injil Matius hari ini, Tuhan Yesus mengajar kita semua untuk belajar dan
tahu bersyukur. Dalam perikop kita hari ini, pertama-tama Yesus bersyukur dan
memuji Bapa di Surga. Ia berkata dengan suara lantang: “Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu” (Ayat 25-26).

Kedua, Yesus mengenal identitasnya diriNya sebagai Anak dan Allah sebagai BapaNya.
Mereka saling mengenal satu sama lain. Yesus berkata: “Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (ayat 27).

Hari ini Yesus memberi contoh. Yesus bersyukur kepada Bapa, yang Dia akui
sebagai Tuhan langit dan bumi, karena Bapa-Nya telah menyelamatkan orangorang kecil, kaum miskin, yang selama ini dihina dan tidak pernah diperhitungkan oleh para pemuka Yahudi, yakni orang-orang bijak dan orangorang pandai. Jadi, yang Yesus syukuri adalah karya Allah, yang telah
dinyatakan kepada kaum kecil dan miskin, orang-orang yang mau bergantung
kepada Allah, Tuhan langit dan bumi.

Pada hari ini kita semua dibaharui oleh Tuhan Yesus untuk tidak pernah berhenti
bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah juga pengalaman suka dan duka.
Tuhan punya rencana untuk menyelamatkan kita dan hendaknya syukur itu
tidak pernah berhenti dalam diri kita. Entah siapakah diri kita, kita percaya
bahwa Tuhan juga menjadikan kita menjadi berkat bagi sesama. Bersyukurlah
senantiasa!

Missio:

Saudara, anda dan saya, kita dikasihi dan dipelihara Tuhan, mari kita berhenti
mengeraskan hati dan menutup diri. Mari kita belajar untuk selalu membuka hati
dan bergantung kepada Allah sepenuhnya, bahwa tanpa Allah dan rahmat-Nya
kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, ketika rahmat Allah dinyatakan kepada
kita, apa pun itu, kita mampu untuk bersyukur kepada-Nya, seperti telah diteladankan oleh Yesus.

Halaman
1234