Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah. (Refren)
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ef. 2:13-18)
L : Bacaan dari Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus. Saudara-saudari, sekarang di dalam Kristus Yesus
kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di
dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 10:27)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, * Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 6:30-34)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini menggambarkan dua hal bagi kita semua. Keduanya berhubungan dengan keprihatinan Tuhan terhadap kesibukan hidup kita. Mari kita dalami kedua hal itu dalam
permenungan ini. Pertama, kesibukan dan menyepi bersama Tuhan. Pada awal kisah ini, Yesus meminta para murid untuk menyepi bersama-Nya. Ia mau mereka beristirahat sejenak karena mereka pasti amat lelah melayani banyak orang. Kisah Injil mengatakan bahwa mereka bahkan tidak sempat makan karena melayani banyak orang. Yesus mau agar mereka mengambil waktu untuk beristirahat bersama-Nya. Kita juga selalu diajak oleh Yesus untuk mengambil waktu istirahat bersama-Nya. Di tengah situasi yang kurang baik ini dan di bawah tekanan ekonomi, kadangkala kita merasa cemas dengan hidup kita. Kita sibuk bekerja dan lupa bahwa Tuhan menanti kita untuk menyendiri. Yesus mengundang kita untuk memiliki waktu yang baik untuk datang ke hadapanNya dan berbicara dengan-Nya. Di dalam Dia kita akan mendapatkan ketenangan untuk bisa melanjutkan tugas dan karya kita. Kedua, mencari Tuhan. Yesus dan para murid-Nya mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Namun demikian, orang banyak mencari Yesus. Mereka menemukan bahwa Yesus adalah tokoh yang patut mereka ikuti. Itulah sebabnya, mereka malah tiba duluan sebelum Yesus mendarat. Yesus pun mengajarkan mereka. Yesus tidak pernah meninggalkan orang yang datang kepada-Nya. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah lelah menjaga dan menuntun kita. Dia selalu
meluangkan waktu untuk mengajarkan kita ketika kita menemui jalan buntu dalam hidup kita. Orang yang berharap pada Tuhan dan yang selalu datang kepadaNya, tidak akan pernah ditinggalkan-Nya sendirian. Tuhan selalu menyertai kita. Ketika kita datang kepada-Nya, Dia akan mengajarkan kita jalan menuju kebenaran dan keselamatan. Dia akan menenangkan kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang selalu berkenan mendengarkan permohonan yang dipanjatkan dengan rendah hati.
P : Bagi kerukunan umat beragama. Semoga Bapa di surga menganugerahkan semangat kerukunan dan damai bagi semua umat beragama, dengan dasar saling menghargai dan menghormati. Marilah kita mohon….
P : Bagi warga masyarakat di sekitar kita. Semoga dengan kehendak baik, mereka mendahulukan kepentingan bersama sesuai dengan kehendak Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi anak-anak kita. Semoga anak-anak kita sejak dini mengenal nilai-nilai kristiani, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh godaan-godaan yang menyebar dewasa ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga kita semakin membuka diri untuk menerima dan bekerja sama dengan semua orang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin