Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Ketika mengakhiri perumpamaan tentang penabur, Yesus berseru, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Mengapa harus menyebut siapa bertelinga, padahal semua yang berkerumun berdiri di pinggir pantai pasti memiliki telinga? Apa yang harus didengarkan? "Siapa bertelinga" menjadi cara Yesus untuk menekankan "perintah" untuk mendengarkan. Kecuali Anda tidak bertelinga, Anda tidak wajib mendengarkan sabda yang diwartakan.
Mendengarkan menjadi langkah pertama, kemudian akan menjadi seperti benih yang jatuh di pinggir jalan yang dimakan burung, atau jatuh di tanah berbatu-batu yang kemudian layu dan kering, atau di semak duri yang mati terhimpit, atau jatuh di tanah yang baik dan berbuah, menjadi langkah kemudian.
Mendengarkan sabda Tuhan dicontohkan Nabi Yeremia dalam Bacaan Pertama. Sabda Tuhan datang dalam bentuk panggilan menjadi nabi yang diutus. la mendengarkan Tuhan sebelum diutus berbicara. Meskipun awalnya merasa tidak pandai berbicara dan masih muda, Yeremia taat dan mendengarkan Tuhan. la bertelinga untuk mendengarkan sabda Tuhan dan mempunyai mulut untuk menceritakan kebaikan Allah. Mari kita membuka telinga fisik dan telinga hati untuk mendengarkan sabda Tuhan serta membuka mulut untuk mewartakannya.
Tuhan, bukalah telinga kami untuk mendengarkan dan mulut kami untuk bersaksi tentang kebaikan-Mu. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News