Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 25 Juli 2024, Kamu Tidak Tahu Apa yang Kamu Minta

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Kamis 25 Juli 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,

hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang pasti pernah membuat permintaan entah secara lansung atau juga bisa secara tidak langsung baik itu permintaan yang besar maupun yang biasa-biasa saja sesuai dengan konteks masing-masing orang. Yang terpenting dalam satu permintaan adalah supaya permintaan itu bisa dikabulkan dan kita mendapatkan apa yang kita minta walaupun terkadang tidak semua permintaan itu dapat terkabulkan semuanya. Dan biasanya kita menjadi sedih dan susah. Yang terpenting adalah juga kita sudah membuat permintaan itu.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini gereja sejagat merayakan pesta Santo Yakobus Rasul. Santo Yakobus, putra Zebedeus, adalah salah satu dari dua belas rasul Yesus. Dia adalah anak Zebedeus dan Sulaiman, juga saudara laki-laki Yohanes, dia dan saudaranya dipanggil Boanerges, yang artinya anak-anak guntur. Ia disebut Yakobus Tua atau Yakobus Agung untuk membedakannya dengan rasul lain yaitu Yakobus anak Alfeus. Yakobus, bersama Petrus dan Yohanes, terdaftar sebagai tiga murid yang paling dekat dengan Yesus Kristus.

Bersama Petrus dan Yohanes, Yakobus yang lebih tua adalah bagian dari para rasul inti yang dipilih oleh Yesus. Ketiganya juga menyaksikan kemuliaan Yesus di Gunung Tabor dan pengorbanan Yesus di Taman Zaitun. Meski tidak tercatat dalam Kisah Para Rasul atau dalam tulisan gereja kuno, banyak yang percaya bahwa Yakobus pergi ke Spanyol dan menyebarkan ajaran Yesus di sana. Yakobus kemudian kembali ke Yudea, di mana dia dieksekusi pada tahun 44 M. Kisah perjalanan hidup Santo Yakobus tidak banyak yang kita tahu namun yang pasti, dia adalah juga salah satu dari 12 rasul Yesus. Dia juga yang dipilih langsung oleh Yesus menjadi rasulNya.

Kisah tentang Yakobus saudara Yohanes ini memberi gambarang tentang betapa dekatnya Yakobus bersama Yohanes dan Petrus sebagai orang yang dekat atau rasul inti dari Yesus yang sangat dipercaya oleh Yesus. Mereka bertiga disebutkan beberapa kali dalam kitab suci secara bersama-sama dengan Yesus. Dan dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar secara khusus tentang permintaan ibu dari Yohanes dan Yakobus kepada Yesus. Yesus bertanya kepada Ibu Yakobus dan Yohanes: “Apa yang kau kehendaki?” Lalu jawab ibu itu: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan seorang lagi di sebelah kiriMu.” Dan tiba-tiba reaksi Yesus langsung pada inti: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta!” Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum? Kata mereka kepadaNya: “Kami dapat.” Yesusu berkata kepada mereka, “CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya.”

Dialog antara Yesus, ibu dan kedua anak-anaknya itu sangat intens dan menimbulkan reaksi yang kurang baik bahkan cenderung mempersalahkan kedua rasul itu bahkan marah. Dan dalam situasi seperti itu, Yesus memanggil keduabelas rasul itu dan menasihati mereka untuk tidak saling mempersalahkan satu sama lain seperti yang dibuat oleh pemerintah bangsa-bangsa dan yang memerintah dengan keras kepada rakyatnya.

Dan Yesus menasihati agar hal-hal itu tidak terjadi diantara mereka sebagai satu kelompok yang beda: “Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Yesus sebenarnya mau mengajarkan kepada para rasulNya satu pola kepemimpinan yang berbeda yang langsung ditunjukkan oleh Yesus sendiri yaitu pemimpin harus siap melayani dan bukan dilayani. Dan semua itu lahir dari permintaan ibu Yakobus dan Yohanes. Kitapun kadang atau bahkan sering meminta banyak hal kepada Tuhan bahkan biasanya tiap kali doa kita pasti meminta. Maka Yesus pasti akan tanya lagi “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta”. Karena kita lebih mementingkan ego kita saja padahal Tuhan lebih menghendaki adalah sikap rendah hati di hadapan Tuhan dan bukan memaksa Tuhan seperti yang dilakukan ibu Yohanes dan Yakobus.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Halaman
1234