Wisata Rote Ndao

Keindahan Air Terjun Oefamba Kolobolon Rote, bak Surga Tersembunyi di Selatan NKRI

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AIR TERJUN - Pesona air terjun Oefamba di Kabupaten Rote Ndao, Juli 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Air terjun Oefamba, Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT terkenal cantik menawan.

Jarak air terjun Oefamba dari Kota Ba'a sejauh 19 kilometer dengan waktu tempuh 35 menit.

Air terjun ini menawarkan pengalaman yang memukau. Secara kasat mata air terjun ini serasa tempat pemandian bidadari di ujung Selatan NKRI.

Pesona airnya bak kristal dan memikat hati serta membawa suasana yang damai.

Baca juga: Dukung Festival Wolobobo Ngada 2024, Telkomsel Tambah Kapasitas Jaringan di Spot Wisata

 

Tempat ini menjadi surga bagi siapa pun yang ingin menjauhkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan dan kebisingan kota.

Kelihatan air terjun Oefamba dikelilingi oleh hutan lebat yang menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna.

Bunyi gemericik air yang jatuh dari ketinggian menciptakan simfoni alam yang menenangkan.

Kendatipun air terjun yang mengalir deras, membentuk kolam alami di bawahnya yang berwarna jernih, sempurna untuk berendam.

Diketahui air terjun Oefamba bukan hanya menjadi destinasi wisata. Tetapi juga simbol dari dedikasi untuk menjaga keindahan alam dan budaya yang ada.

"Kita buatkan pagar agar hewan ternak tidak masuk mengotori lokasi wisata dan tidak merubah objeknya yang berkarakter alami. Hal itu dilakukan agar air tetap dalam kondisi bersih saat pengunjung ingin mandi," kata Kepala Desa Kolobolon, Ezaf Mbuik, Selasa, 30 Juli 2024.

Baca juga: Diduga Mabuk Miras, Oknum Pemuda di TTU Serang Anggota TNI

Pengelolaannya, dikatakan Ezaf, diserahkan ke pemerintah desa dengan istilah pengelolanya adalah POKDARWIS atau Kelompok Sadar Wisata.

"POKDARWIS yang kelola tanpa pungut apa-apa. Mereka yang bersihkan lokasi secara rutin," ungkap Ezaf.

Dikatakannya, Desa Kolobolon tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya. Masyarakat setempat yang ramah selalu siap menyambut para pengunjung.

"Kami siap menyambut kedatangan para pengunjung. Warga Desa Kolobolon sangat ramah untuk menyambut kehadiran para wisatawan," cetus Ezaf.

Adapun pesona air terjun yang indah ternyata kaya akan manfaatnya, sehingga debit airnya sangat dibutuhkan petani lokal.

"Tahun kemarin saya ada buka lahan tidur. Jadi kita pakai pipa secara gravitasi untuk airi lahan, biar masyarakat bisa menanam tanaman holtikultura. Sampai hari ini aliran air terjun Oefamba masih dipakai petani untuk siram tanaman," pungkas Ezaf.

Keberhasilan pemanfaatan air terjun ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, alam dapat memberikan lebih banyak manfaat daripada sekadar keindahan visualnya.

Selanjutnya, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao, Bambang Basuseno memuji keindahan air terjun Oefamba di Desa Kolobolon.

"Air terjun ini cukup unik, bentuknya bertingkat, setiap tingkatnya mencapai 2,5 meter dan lima meter. Di Oefamba ada spot foto menarik yang terbentuk secara alami," ujar Bambang.

Di sisi kiri dan kanan, diungkapkan Bambang, terdapat dinding batu dengan beberapa bagian yang membentuk gua alam yang dihuni oleh kawanan monyet.

"Ayo jalan-jalan ke Rote saja," ajak Bambang. (rio)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News