Tahbisan Uskup Agung Ende 

Mgr Paulus Budi Kleden Jadi Uskup Kesembilan Keuskupan Agung Ende

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

USKUP - Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden.

TRIBUNFLORES.COM, ENDE- Mgr Paulus Budi Kleden akan ditahbiskan menjadi Uskup Agung Ende pada 22 Agustus 2024 mendatang.

Imam Serikat Sabda Allah (SVD) ini dipilih Takhta Suci Vatikan oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 25 Mei 2024 lalu untuk menggembalakan umat di Keuskupan Agung Ende, Pulau Flores, NTT 

Beliau menjadi uskup kesembilan Keuskupan Agung Ende dan imam SVD ketujuh yang menjadi Uskup Agung Ende.

Sebelum dipilih Vatikan sebagai uskup, putra kelahiran Waibalun Larantuka, Flores Timur ini menjabat Superior Jenderal Serikat Sabda Allah atau SVD dan menjadi superior jenderal ke-12 dalam sejarah SVD.

 

Baca juga: Tiba di Ende Sabtu 10 Agutus 2024, Mgr Paul Budi Kleden Akan Dijemput Umat Lintas Agama

 

 

Berikut Para Uskup Keuskupan Agung Ende;

1. Mgr. Arnoldus Verstraelen, SVD (1922-1932)

2. Mgr. Petrus Noyen, SVD (1913-1921)

3. Mgr. H. Leven, SVD (1932-1951)

4. Mgr. A. Thijssen, SVD (1951 - 1961)

5. Mgr. Gabriel Manek, SVD (1961 - 1968)

6. Mgr. Donatus Djagom, SVD (1969 - 1996)

7.  Mgr. Abdon Longginus da Cunha, Pr (10 Juli 1996 - 6 April 2006)

8. Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr (2007 - 2023)

9. Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD (2024-.... )

 

Baca juga: Minggu Ini Mgr Paul Budi Kleden Tiba di Ende, Ketua MUI: Kami patut Gembira dan Senang

 

Profil Mgr Paulus Budi Kleden

Mgr Paulus Budi Kleden lahir pada 16 November 1965 di Waibalun-Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempat kelahirannya itu dikenal sebagai gerbang masuknya Agama Katolik di Pulau Flores.

Dikutip dari laman iftkledalero, Mgr Paul Budi Kleden merupakan anak kelima dari almarhum Petrus Sina Kleden dan Dorotea Sea Halan. Ia memiliki dua saudara laki-laki dan empat saudara perempuan.

Imam SVD ini memulai pendidikan formal SDK Waibalun, lalu ke Seminari Menengah San Dominggo, Hokeng, di dekat kota Larantuka. Ia bergabung dengan SVD  tahun 1985, menyelesaikan studi filsafat di Sekolah Tinggi Fisafat Katolik (STFK) Ledalero.

Di Austria ia melanjutkan Studi teologi. Kemudian ditahbisan menjadi imam di negara tersebut pada 15 Mei 1993. Selama tiga tahun pasca tahbis, ia bekerja di Swiss sebagai pastor kapelan di dua paroki, di Steinhausen dan kemudian di Auw.

 

Baca juga: Paus Fransiskus Menulis Surat Peran Sastra dalam Literatur Formasi Calon Imam

 

Pada 1996-2000, ia menjalani studi doktoral bidang teologi sistematik di Albert Ludwig’s University, Freiburg, Jerman.

Pulang studi, ia mengabdi di alma maternya STFK Ledalero dan mengampu sejumlah mata kuliah di program sarjana, termasuk eklesiologi, teodicea dan postmodernisme, juga teologi politik di program magister.

Ia menduduki posisi anggota dewan provinsi SVD Ende pada 2005-2008 dan wakil provinsial selama satu tahun pada periode ini. Pada 2011, ia diangkat menjadi direktur program pasca sarjana di Ledalero.

Namun, posisi itu kemudian ia tinggalkan setelah setahun kemudian, ia pindah ke Roma, karena dipilih menjadi anggota dewan jenderal SVD.

 

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News