Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Menulis Surat Peran Sastra dalam Literatur Formasi Calon Imam

Paus Fransiskus menulis surat tentang peran literatur dalam formasi calon imam Katolik dan para pekerja pastoral.

Editor: Cristin Adal
TRIBUN-FLORES.COM/HO-VATICAN NEWS
MENULIS- Paus Fransiskus menulis menulis surat tentang bagaimana sastra mendidik hati dan pikiran untuk Formasi Calon Imam Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, ROMA- Paus Fransiskus menulis surat tentang peran literatur dalam formasi calon imam
Katolik dan para pekerja pastoral.

Surat yang ditulisnya itu di Roma, di Santo Yohanes Lateran, pada 17 Juli tahun 2024 lalu dan pada tahun kedua belas masa kepausannya.

"Nilai membaca novel dan puisi sebagai bagian dari perjalanan menuju kedewasaan pribadi, karena buku-buku membuka ruang batin yang baru dan membantu untuk menghadapi kehidupan dan memahami orang lain,"tulis Paus Fransiskus.

 

Baca juga: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Bawa Pesan Perdamaian dan Kemanusiaan

 

 

Sastra

Buku yang baik membuka pikiran, merangsang hati, dan mempersiapkan kita untuk hidup, tulis Paus Fransiskus dalam sebuah surat kepada para calon imam, tetapi juga semua pekerja pastoral dan umat Kristiani akan menghargai "membaca novel dan puisi sebagai bagian dari jalan menuju kedewasaan pribadi.

Dengan suratnya tentang peran sastra dalam formasi, yang diterbitkan pada hari Minggu, 4 Agustus, Paus Fransiskus bertujuan untuk mendorong "kecintaan yang diperbarui untuk membaca".

Paus Fransiskus mengusulkan perubahan "radikal" dalam persiapan para calon imam, sehingga lebih banyak ruang diberikan untuk membaca karya sastra.

Karena sastra dapat mendidik "hati dan pikiran para imam" untuk "menggunakan akal budi secara bebas dan rendah hati" dan untuk "pengenalan yang bermanfaat akan keragaman bahasa manusia," sehingga memperluas kepekaan manusia dan mengarah pada keterbukaan rohani yang lebih besar.

 

Baca juga: Paus Fransiskus Kunjungi Timor Leste September 2024, Menag Imbau Umat Katolik di NTT Jaga Ketertiban

 

Selain itu, tugas orang-orang percaya, dan khususnya para imam, adalah untuk menyentuh hati orang-orang kontemporer sehingga mereka dapat tergerak dan terbuka di hadapan pewartaan Tuhan Yesus, dan dalam semua ini

"sumbangan yang dapat diberikan oleh sastra dan puisi memiliki nilai yang tak tertandingi,"tulisnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved