U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mari dan lihatlah adalah satu ajakan untuk pergi menemukan apa yang dicari. Maka ajakan ini lebih merujuk pada satu usaha untuk menemukan apa yang sudah ditemukan oleh orang lain dan mengajak yang lainnya untuk menemukannya juga. Usaha untuk membantu orang lain juga untuk menemukan hal yang bernilai itu adalah juga satu kebajikan yang unggul.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini di akhir pekan ini, gerejaj merayaka secara khusus pesta santo Bartolomeus, rasul. Bartolomeus adalah salah satu dari keduabelas rasul Yesus. Nama Bartholomeus berasal dari bahasa Aram bar-Tôlmay yang berarti putra Tolmay. Nama "Bartolomeus" terdaftar di antara keduabelas Rasul Yesus Kristus pada ketiga Injil Sinoptik: Injil Matius (Matius 10:1–4), Injil Markus (Markus 3:13–19) dan Injil Lukas (Lukas 6:12–16), serta muncul sebagai salah seorang saksi Kenaikan Yesus (Kisah Para Rasul 1:4,12,13). Setiap kali ia selalu disebut bersama-sama dengan rasul Filipus. Nama "Bartolomeus" tidak pernah disebut dalam Injil Yohanes.
Dalam Injil Yohanes (Yohanes 1:45–51) Natanael diperkenalkan sebagai sahabat Filipus. Filipus dipanggil oleh Yesus untuk menjadi pengikut-Nya. Segera setelahnya Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Natanael bersikap skeptik terhadap informasi Filipus mengenai Mesias dari Nazaret menjawabnya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Eusebius, sejarahwan Gereja dari Kaesarea (260–340), dalam bukunya ‘Historia Ecclesiastica’, menceritakan bahwa Bartolomeus menjadi pewarta Injil Kristus di belahan dunia timur.
Bangsa Armenia pun menyebut Bartolomeus sebagai rasul mereka. Mereka mengatakan bahwa Bartolomeus–lah orang yang pertama yang menobatkan mereka hingga mati sebagai martir Kristus di Albanopolis, tepi Laut Kaspia, pada masa pemerintahan Astyages, Raja Armenia. Kisah hidup santo Bartolomeus rasul memberikan kita pengajaran akan satu keyakinan yang jujur dan tulus kepada Tuhan atas keragu-raguan kita pada Tuhan. Sikap santo Bartolomeus jujur mengungkapkan keragu-raguannya pada Tuhan pada awal kisah panggilannya itu menjadi titik awal pertobatan dan pernyataan iman paling kuat akan Yesus sang gurunya. Bagi Yesus sikap ini akan bisa diubah menjadi satu sikap pertobatan jika itu lahir dari ketulusan dan kejujurannya. Karena Tuhan lebih mengenal setiap orang yang dipanggilNya. Itulah sikap yang paling utama dalam menjawabi panggilan Tuhan. Tuhan bisa hadir dalam bentuk apapun itu tapi yang terpenting adalah kita harus mampu meresponnya dengan baik dan benar.
Begitulah juga dengan kita. Tuhan telah memanggil kita atas cara yang unik. Salah satu yang ditunjukkan kepada kita pada injil hari ini adalah dengan bantuan orang lain. Filipus yang dikenal sebagai sahabat Bartolomeus atau Natanael versi pengijil Yohanes adalah orang yang diutus Tuhan sebagai cara Tuhan memanggil sahabatnya Natanael. Dan akhirnya dia tidak hanya menyampaikan saja tentang panggilan Tuhan itu tetapi juga langsung membawa Natanael kepada Yesus: “Mari dan lihatlah.” Maka sikap Filipus ini juga adalah satu kebajikan yang luar biasa yaitu selalu siap mewartakan tentang perjumpaan iman akan Allah kepada orang lain tapi juga sekaligus menghantar orang untuk berjumpa dengan Tuhan. Memang ini bukan tugas gampang, tapi ini adalah satu kebajikan jika kita melalukan tugas ini dengan baik. Namun bagi kita, masih saja hidup kita hanya berkisar pada diri kita sendiri dan bukan untuk orang lain. Nah inilah sikap yang perlu ditobatkan oleh perjumpaan dengan Yesus. Maka marilah kita berjuang untuk semakin banyak membawa sesama kita untuk berjumpa dengan Yesus sang Guru agung kita. Dan setiap usaha pencarian kita akan Tuhan pasti akan diperhatikan Tuhan untuk dijadikan berkatNya bagi kita.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: setiap kita dipanggil oleh Tuhan menjadi muridNya atas cara yang unik dan khusus untuk kita. Kedua, apapun bentuk panggilan Tuhan itu yang paling penting adalah niat hati kita untuk berjumpa dengan Tuhan. Ketiga, kita pun diajak untuk juga semakin giat membawa orang lain kepada Tuhan supaya mereka pun diselamatkan oleh perjumpaan dengan Tuhan secara langsung. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News