Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Agustus 2024, Hamba yang Baik dan Setia

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISA PONTIFIKAL - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 31 Agustus 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu hamba yang baik dan setia.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam.

Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.

Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi’.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Kita sering kali melihat dan mengalami bahwa orang-orang sederhana, miskin, dan tidak terpandang selalu dipandang sebelah mata. 

Mereka dianggap seolah-olah tidak ada, disepelekan, diolok-olok, dicaci-maki, bahkan dikorbankan. Begitulah sikap orang-orang duniawi dalam memandang sesamanya. 

Biasanya, orang kuat memegang kendali atas orang lemah, miskin, sederhana, dan hina. Mereka merasa lebih pintar, lebih berkuasa dan lebih kaya sehingga memandang rendah orang-orang yang lemah. 

Orang-orang yang berbuat semena-mena terhadap sesamanya adalah mereka yang hidup tanpa kasih. 

Dalam Injil hari ini kita merenungkan kisah tentang "hamba yang baik dan setia" serta "hamba yang jahat dan malas". Tuhan menitipkan "harta-Nya" kepada kita bukan hanya untuk dipendam bagi diri kita sendiri. Sebab, pada dasarnya, harta itu bukanlah milik kita, melainkan milik Tuhan. 

Pada saatnya kita mempertanggungjawabkan semua itu: Apakah kita memanfaatkan harta itu menjadi berguna untuk Tuhan dan sesama ataukah kita menyia-nyiakannya? Artinya, segala pemberian Tuhan kepada kita harus berguna untuk kemuliaan nama Tuhan. Jika kita setia dalam perkara kecil maka kita juga setia dalam perkara besar; jika kita setia kepada Tuhan dalam kehidupan di dunia ini maka Tuhan juga akan memercayakan kehidupan kekal kepada kita. 

Tuhan, bantulah kami supaya bisa mempertanggungiawabkan segala pemberian-MU semata-mata demi kemuliaan nama-Mu. Amin. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News