Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Ora (sebutan warga lokal untuk komodo) di Loh Sebita terkenal lebih ganas daripada yang berada di Loh Liang, meski bermukim di Pulau yang sama, yakni Pulau Komodo.
Loh Sebita berada di zona inti Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di sisi barat Pulau Komodo. Lokasi ini jarang dikunjungi wisatawan. Tak heran kadal raksasa yang hidup di sana lebih buas.
"Di sini tidak ada wisatawan, paling dari Loh Liang dia jalan ke sini terus balik lagi tapi tidak semua hanya sesekali, namanya wisata terbatas," jelas Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Urbanus Sius, saat mendampingi sejumlah jurnalis mengunjungi Loh Sebita, Kamis 5 September 2023.
Di Lob Sebita berdiri satu Pos Jaga BTNK, bentuknya mirip rumah panggung dan dipagar keliling menggunakan bambu. Tingginya kurang lebih 1,5 meter. Ada empat petugas BTNK yang berjaga di sana, mereka berganti tugas setiap sepuluh hari.
"Empat itu dibagi sepuluh hari pertama dua, sepuluh hari kedua gantian," kata Urbanus.
Baca juga: Soal Penyegelan Gerai Alfamart, Kanis Poto Tunggu Perintah Pj Bupati Ende
Dari pengamatan terlihat 5 ekor komodo berada persis di luar pagar pos jaga. Awalnya hewan purba itu berteduh di bawah pohon bidara. Melihat ada manusia komodo berjalan mendekat ke pagar. Jurnalis dan komodo hanya dibatasi pagar. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengambil gambar secara dekat.
Urbanus menjelaskan walaupun komodo hanya diam, namun kaki belakangnya dalam posisi siap untuk menerkam mangsa. Cara mengalihkan perhatian kadal raksasa itu adalah dengan melempar batu ke arah berlawanan.
"Itu cara untuk mengalihkan perhatian karena mereka kira yang dilempar itu makanan," kata Urbanus.
Di sekitar rumah panggung juga terlihat banyak hewan lain seperti kerbau, babi hutan hingga rusa. Hewan-hewan itu merupakan pakan dari komodo. Walaupun mangsanya dekat, komodo tak langsung menerkam. Menurut Urbanus siklus makan fauna purba ini dapat dilakukan satu kali dalam sebulan.
"Mungkin komodonya belum lapar," kata Urbanus.
Untuk melindungi sumber pakan komodo, BTNK selalu menggelar patroli rutin di kawasan Taman Nasional Komodo. Itu salah satu upaya agar komodo tetap lestari.
Komodo (Varanus komodoensis) adalah salah satu hewan purba yang hidup hanya di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan beberapa pulau lain di sekitarnya.
Secara tampilan, komodo adalah obyek wisata. Setiap tahunnya ratusan ribu pelancong datang untuk mengetahui cara komodo memburu dan memakan mangsa, ukurannya, berkembang biak, menjalani kehidupan, lama umurnya, kekuatan dan daya tahannya. Bagi Indonesia, khususnya Labuan Bajo NTT, komodo adalah devisa.
"Saya ajak teman-teman ke sana supaya bisa merasakan langsung bagaimana petugas kami untuk mengamankan aset (komodo) yang sangat berharga ini," ungkap Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga.