Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sebanyak 31 siswa kelas delapan di SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti gladi bersih Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit Tobikulubelek yang berlangsung selama 2-5 September 2024.
Hal ini terpaksa dilakukan karena di sekolah tempat asal mereka tidak ada akses jaringan internet.
Puluhan siswa harus berjalan kaki sejauh satu kilometer dari sekolah mereka, melintasi jalan setapak di perbukitan untuk mengikuti gladi bersih menjelang ujian ANBK yang akan dilaksanakan pada 9-10 September 2024 mendatang.
Anggota DPR dari fraksi partai PDI-Perjuangan Sikka Stef Sumandi mengungkapkan sejumlah tower BTS (Base Transceiver Station) di Kabupaten Sikka hanya terdapat tiangnya saja dan tidak ada jaringan telepon seluler maupun internet.
"Ya di Sikka ada banyak tower BTS tapi hanya tiang saja. Sedangkan signal tidak ada,"ujarnya Kamis 5 September 2024.
Baca juga: Umat Katolik se-Indonesia Mulai Padati Pintu Masuk GBK untuk Ikut Misa Bersama Paus Fransiskus
Dikatakannya, masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet untuk berbagai kebutuhan meliputi Pendidikan, Ekonomi dan lain sebagainya.
"Saya tidak paham cara berpikir pemerintah pusat tentang BTS. Mereka pikir kami hanya butuh tiang tower. Padahal kami tidak butuh tiang itu. Kami butuh signal telepon selular," tegasnya.
Kata dia, Banyak tower BTS yang dibangun namun tidak ada guna sama sekali. Di sisi lain pemerintah mewajibkan berbagai layanan menggunakan aplikasi melalui jaringan internet termasuk layanan pendidikan.
Akibatnya siswa dan guru harus menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki untuk mendapatkan signal. Bahkan ada guru dan siswa juga kader posyandu serta tenaga kesehatan harus panjat pohon demi mencari signal telepon selular.
"Miris. republik ini diurus penuh dengan kontradiksi,"Katanya.
Ditegaskannya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka jangan diam. Harus koordinasi dengan pemerintah pusat terkait manfaat dari menara-menara telekomunikasi yang tidak ada manfaat itu.
Pemerintah daerah dan kemenkominfo harus ambil keputusan segera untuk pemanfaatan menara-menara itu. Kalau belum siapkan jaringan dengan baik sebaiknya jangan terapkan aplikasi untuk pelayanan publik berbasis internet.
"Ini sama dengan menghukum rakyat. Kita ini sudah merdeka 79 tahun tetapi kejadian ini menandakan bahwa pemerintah menempatkan rakyat seperti orang-orang terjajah," ujarnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News