Sesi kedua, pembuatan isu legal produksi. Peserta diberikan wawasan mengenai aspek hukum dalam produksi, agar usaha mereka dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca juga: Universitas Nusa Nipa Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Penerima Insentif Terbanyak PKM Award 2024

Sesi ketiga, sistem Penjualan Online. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan cara memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan periuk tanah secara online, guna memperluas jangkauan pasar.

Sesi keempat, pembuatan Periuk Tanah Modern. Sesi terakhir difokuskan pada pengenalan teknik modern dalam pembuatan periuk tanah, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.

Kegiatan PKM ini dirancang untuk dilaksanakan setiap hari Sabtu secara berkelanjutan, dengan evaluasi di akhir setiap sesi untuk memastikan tujuan kegiatan tercapai dengan baik. Sesi tanya jawab dan diskusi turut diadakan, memungkinkan masyarakat berbagi pengalaman dan mengajukan pertanyaan.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Wolokoli dalam mempertahankan kerajinan periuk tanah sebagai bagian dari warisan budaya mereka, sekaligus meningkatkan ekonomi melalui inovasi kreatif.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News