Kunjungan Paus Fransiskus

Warga Timor Leste Jalan Kaki Lima Kilometer demi Ikut Misa Kudus Paus Fransiskus di Tasi Tolu

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Katolik di Timor Leste berjalan kaki menuju Tasi Tolu untuk mengikuti Misa Akbar yang akan dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus, Selasa 10 September 2024.

TRIBUNFLORES.COM, DILI - Umat Katolik di Timor Leste berjalan kaki menuju Tasi Tolu untuk mengikuti Misa Akbar yang akan dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus, Selasa 10 September 2024.

Pantau Pos Kupang, umat yang berjalan kaki dari dalam Kota Dili menuju Tasi Tolu ini ada jalan secara berkelompok ataupun individu dengan menggunakan kaos seragam putih yang bergambar Paus Fransiskus.

Selain itu, umat yang berjalan kaki juga ada yang membawa payung berwarna putih dan kuning mengingat cuaca di Timor Leste yang begitu panas. 

Ajeli Pirez salah satu warga mengaku sangat bahagia meski jalan kaki yang jaraknya lumayan, intinya bisa ikut misa bersama Bapa Paus. 

 

Baca juga: Paus Fransiskus Pimpin Misa Akbar di Tasi Tolu Timor Leste, Santo Jhon Paul II Pernah ke Sini

 

 

"Saya dan keluarga jalan hampir 5 kilometer dari rumah untuk sampai Tasi Tolu, intinya saya dan keluarga bisa ikut misa yang dipimpin Bapa Paus Fransiskus," tuturnya. 

Ia berharap agar dengan kehadiran Paus di Timor Leste dapat membawa perdamaian dan juga semangat atau inspirasi yang baru bagi warga Timor Leste. 

Sebelumya, Pe. Justino Tanec, ketua Seksi Liturgi Perayaan Misa Agung menyampaikan Paus Fransiskus akan memimpin misa menggunakan bahasa portugis saat perayaan Misa Agung bersama umat di Tasi Tolu, Timor Leste pada 10 september 2024.

"Dari dua bahasa yang diajukan yakni bahasa Portugis sama Tetun, Vatikan lebih memilih bahasa Portugis. Dimana bahasa Portugis juga merupakan bahasa resmi Timor Leste," ujarnya, Senin 9 September 2024.

Baca juga: Paus Fransiskus Pimpin Misa Akbar di Tasi Tolu Timor Leste, Santo Jhon Paul II Pernah ke Sini

Disampaikan Pe Justino, Vatikan juga memberikan kesempatan untuk gereja lokal untuk menggunakan bahasa Tetun dan bahasa lainnya di Timor Leste. 

"Bacaan pertama dan mazmur akan menggunakan bahasa Tetun. Sementara untuk bahasa-bahasa Ibu lainnya, kita ambil beberapa bahasa lainnya sebagai representasi dari 30 bahasa yang ada di Timor Leste, seperti Makasae, Fataluku, Mambai, Dawan dan Bunak," jelasnya. 

Lebih lanjut, Pe. Justino menyampaikan durasi waktu Misa yaitu maksimum satu setengah jam. Karena itu Vatikan sangat menekankan agar semua seksi acara bisa memanfaatkan waktu yang ada. (Cr23) 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Agustinus Tanggur

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News