Ref:Dengarlah, hai puteri,lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu,sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
Keindahan belaka puteri raja itu,pakaiannya bersulamkan emas.Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja;anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya,yang didatangkan untuk dia.
Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,mereka masuk ke dalam istana raja.Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti;mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil Luk 6:23ab
Bersukacitalah dan bergembiralah,karena besarlah upahmu di surga.
Bacaan Injil Luk 6:20-26
Berbahagialah orang yang miskin,celakalah orang yang kaya.
Pada waktu itu,Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata,”Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan,karena kalian akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak.
Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan.
Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan Katolik
Apakah sumber sukacita dan kebahagiaan sejati? Yesus memulai pengajaran-Nya tentang jalan menuju Kerajaan Surga dengan menjelaskan apa itu kebahagiaan dan bagaimana memperolehnya. Kebahagiaan juga dapat dipahami sebagai sukacita atau berkat. Menurut Yesus, jalan menuju kebahagiaan menuntut sebuah transformasi dalam diri kita. Transformasi ini adalah sebuah pertobatan hati dan pikiran yang hanya terjadi melalui karunia Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, sulit bagi banyak orang untuk memahami bagaimana mungkin kebahagiaan dapat ditemukan dalam kemiskinan, kelaparan, dukacita, dan penganiayaan. Jika kita ingin dipenuhi dengan sukacita dan kebahagiaan surgawi maka kita harus mengosongkan diri kita dari segala sesuatu yang membuat hati kita tertutup akan kehadiran Allah.