Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, menaruh harapan kepada Pemerintah saat tim teknis melakukan identifikasi kerusakan atap rumah.
Identifikasi oleh BPBD Flores Timur itu mulai berjalan kemarin, Rabu, 11 September 2024. Pendataan kerusakan atap hari pertama di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Seorang warga Desa Klatanlo, Mateus Harjo Dalopez, menyampaikan apresiasi kepada Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng.
Harjo berharap langkah awal dalam upaya rehabilitasi kerusakan boleh membuahkan hasil positif. Dia merasa Pemerintah sungguh dan berpihak ke korban terdampak bencana.
"Semoga ada hasil yang baik, kami sebagai masyarakat tentu senang, mudah-mudahan ada bantuan atap seng yang merata untuk semua warga terdampak," ujarnya, Kamis, 12 September 2024.
Harjo meyakini kinerja Kalak BPBD Fredy Moat Aeng yang baru dilantik bulan Agustus 2024 lalu. Fredy Moat Aeng adalah mantan Camat Wulanggitang dinilai sudah merasakan suka maupun duka kehidupan warga setempat.
"Apa lagi beliau juga merasakan keadaan saat masih jadi Camat. Kami senang, beliau datang lihat kami, membawa timnya saat identifikasi dari rumah ke rumah," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, bersama stafnya mendatangai rumah-rumah di Desa Klatanlo.
Setelah Desa Klatanlo, pihaknya akan turun ke Desa Dulipali, kemudian desa-desa terdampak lainnya di lereng gunung itu.
Fredy Aeng mengatakan, pihaknya sudah melihat kerusakan atap rumah warga lalu mencatatnya untuk dijadikan data yang valid sebelum diserahkan ke BNPB RI.
Fredy turut merasakan penderitaan warga yang saban hari digempur belerang. Menurut dia, situasi saat ini sangat memprihatinkan.
"Sungguh memprihatinkan. Mereka selalu cemas saat hujan, apa lagi abu selalu turun dan masuk ke dalam rumah," katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News