TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 14 September 2024.
Tema renungan harian Katolik yaitu ular tembaga di padang gurun.
Sabtu 14 September 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXIII, Pesta Pemuliaan Salib Suci, Santo Yohanes Gabriel Dufresse, Martir, dengan Warna Liturgi Merah.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 14 September 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 14 September 2024 Pekan Biasa
Bacaan Pertama Bilangan 21:4-9
Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu.
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?
Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati.
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.”
Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap hidup.”
Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Dengarkanlah pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Aku mau membuka mulut untuk mengatakan Amsal, aku mau menuturkan hikmat dari zaman purbakala.
Ketika Allah membunuh mereka, maka mereka mencari Dia; mereka berbalik dan mendambakan Allah; mereka teringat bahwa Allah adalah Gunung Batu , bahwa Allah yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.
Tetapi mulut mereka tidak dapat dipercaya, dan dengan lidah mereka membohongi Allah. Hati mereka tidak berpaut pada-Nya, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
Akan tetapi Allah itu penyayang! Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan keberangan-Nya.
Bacaan Kedua Filipi 2:6-11
Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib-Mu, Engkau telah menebus dunia.
Bacaan Injil Yohanes 3:13-17
Anak manusia harus ditinggikan.
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Yesus berbicara kepada Nikodemus tentang"kelahiran kembali dari Roh".
Secara sederhana, Yesus berkata kepada Nikodemus, "Nikodemus, Engkau dapat mendengar, merasakan, dan melihat dampak dari angin, tetapi engkau tidak tahu dari mana angin itu berasal.
Dengan cara yang sama, Engkau dapat melihat dampak yang ditimbulkan dari Roh Kudus dalam kehidupan orang-orang yang dijamah oleh Roh Kudus."
Selain itu, Yesus juga menjelaskan kepada Nikodemus tentang pentingnya penyaliban dan kebangkitan diri-Nya. Dia menganalogikannya dengan Musa dan ular tembaga di padang gurun.
Ketika bangsa Israel digigit ular di padang gurun karena dosa mereka, Allah memerintahkan Musa, "Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebatang tiang. Setiap orang yang dipagut, tetapi melihatnya, akan tetap hidup" (Bil. 21:8).
Ular tembaga menunjuk kepada salib Kristus yang mengalahkan dosa dan maut serta memberikan hidup yang kekal bagi mereka yang percaya.
Dengan Yesus yang "ditinggikan di atas kayu salib" dan kebangkitan serta peninggian-Nya di sebelah kanan Bapa di surga, terjadilah apa yang disebut "kelahiran kembali dari Roh" dan pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah.
Allah tidak hanya menebus kita, tetapi juga memenuhi kita dengan kehidupan dan kuasa ilahi-Nya sehingga kita dapat berbagi dalam kemuliaan-Nya.
Yesus memberikan Roh Kudus kepada kita sehingga kita dapat memiliki kuasa untuk menjadi saksi-saksi-Nya dan untuk menyebarkan serta membela Injil dengan perkataan dan tindakan, dan untuk tidak pernah merasa malu akan salib Kristus.
Tuhan Yesus, kematian-Mu telah membawa kehidupan bagi kami. Penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu sehingga kami dapat hidup dalam kebebasan dan sukacita sebagai anak Allah dan sebagai ahli waris Kerajaan Surga bersama-Mu. Amin. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News