Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Gigitan hewan penular rabies (HPR) jenis Anjing kembali memakan korban hingga meninggal dunia.
Terhitung sejak Agustus hingga Oktober 2024 ada dua orang meninggal dunia di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun korban meninggal dunia Marianus Lebo (8) asal Desa Ekoroka, Kecamatan Golewa. Ia terkena gigitan Anjing pada pertengahan Mei 2024 dan meninggal dunia pada 22 Agustus 2024.
Terbaru, gigitan dialami oleh Marianus Milo (30) pada Agustus 2024 lalu hingga meninggal dunia 4 Oktober 2024.
Baca juga: Sejumlah Puskesmas di Ende Sediakan Stok Vaksin Anti Rabies
Marianus merupakan warga Were, Kecamatan Golewa. Ia digigit oleh anjing peliharaan sendiri.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngada Drh. A.M.Felisitas Killa mengatakan dua korban yang meninggal dunia digigit oleh anjing yang belum vaksin.
"Dua kasus itu digigit oleh Anjing yang belum divaksin. Kasus kedua itu bahkan digigit oleh anjing sendiri," kata Drh.Felisitas saat temui di ruang kerjanya, Selasa 15 Oktober 2024.
Dari dua kasus ini kata Drh. Felisitas setelah kejadian tidak dilaporkan kepada pihaknya untuk dilakukan pencegahan dini berupa pemberian VAR.
"Semua kasus gigitan itu harus dilaporkan ke Dinas agar Dinas melakukan observasi dan apabila dalam 15 hari anjing itu belum mati artinya korban tidak perlu di VAR tetapi kalau anjing itu mati akan melakukan tindakan kepada korban," kata Felisitas.
Ia melanjutkan, pada prinsipnya semua kasus gigitan anjing harus dilakukan pemeriksaan baik oleh pihak Dinas Peternakan maupun Dinas Kesehatan.
Baca juga: Warga Boawae Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Rumah Sakit Pratama Raja, Nagekeo
Berbagai upayapun terus dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Ngada dengan menurunkan petugas vaksinasi empat orang di setiap Kecamatan. Walaupun jumlah ini kata dia belum cukup untuk melayani setiap 12 Kecamatan
"Kita hanya punya empat tenaga di setiap kecamatan. Jumlah ini memang tidak cukup karena kita juga mengerjakan tugas yang lain," tambahnya.
Ia juga mengharapkan kerjasama dari pemilih hewan peliharaan untuk membantu petugas agar proses vaksinasi berjalan dengan baik.
"Kami harapkan, tolong diterima dengan senyum petugas vaksin yang datang untuk vaksinasi, agar kita merasa nyaman dengan hewan peliharaan," tambahnya.
Adapun sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Ngada sudah ada 10 kasus positif rabies. Kasus tersebar di Bajawa 2 kasus, Riung 2, Aimere 1, Bajawa Utara 1, Soa 2, Golewa 2.(Cr2).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News