Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 29 Oktober 2024, Biji Sesawi dan Ragi dalam Terigu

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATEDRAL MAUMERE - Salib Gereja Katedral Maumere di Sikka, NTT.Mari simak renungan harian  Katolik Selasa 29 Oktober 2024.Tema renungan harian Katolik biji sesawi dan ragi dalam terigu.

Renungan Katolik

Ada dua perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus ketika berbicara mengenai Kerajaan Allah, yaitu tentang biji sesawi dan ragi dalam terigu. Semuanya bermula dari yang kecil dan sederhana, kemudian dapat memberikan dampak dan daya guna bagi keseluruhan. 

Perumpamaan ini meneguhkan para murid dan orang banyak yang takut dan khawatir karena mereka hanyalah kawanan kecil. Segala sesuatu dimulai dari yang sederhana, dan Allah akan memberikan pertumbuhan. Syaratnya adalah seperti ragi, yakni mau melebur, bersatu dan hadir dalam dunia; tidak mengambil jarak dan menutup diri. Kedua pesan ini sangat kuat bagi Gereja awal yang jumlahnya sangat sedikit. 

Kehadiran seorang misionaris asing atau katekis di daerah misi tampaknya sederhana, tetapi sangat penting dan memberikan dampak yang luas. Dengan cara-cara sederhana, seperti mengajar, bercocok tanam, menyapa, membuat asrama, dan obat-obatan telah membuat Gereja berkembang besar. Mereka berani memulai, melebur, bergerak, dan menjawab kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Mereka selesai dengan diri mereka sendiri, mampu mengatasi ketiadaan fasilitas, dan melihat peluang pewartaan Injil. Semangat yang sama perlu kita kembangkan sebagai Gereja untuk terlibat dan menjadi berkat. 

Dalam hidup berkeluarga juga demikian. Kita semua ingin menyelesaikan masalah dan bermimpi punya keluarga yang baik. Impian itu harus dibangun dengan dan melalui hal-hal positif yang konkret. Setiap kali kita ada masalah dalam perkawinan dan ingin menyelesaikannya, mulailah dari menjawab pertanyaan: Apa hal-hal sederhana yang dapat saya lakukan supaya perkawinan dan keluarga ini bertumbuh? Jawaban atas pertanyaan ini tidak ditemukan pada orang lain atau pendamping, tetapi pada diri kita sendiri. Kadang-kadang hal-hal sederhana itu menjadi penyelesaian kasus-kasus yang sangat kompleks dan rumit. 

Ya Bapa, ajarlah kami berpikir dan bertindak sederhana untuk membuat sebuah perubahan hidup dalam keluarga, Gereja ataupun masyarakat kami. Semoga nilai-nilai baik yang kami taburkan dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Amin. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News