TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dosen FIKES dan FTP3 UNIPA Berhasil Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat “Pemberdayaan Kader sebagai Agen Mahir Gizi (KAMAZI) Menuju Desa Bebas Stunting melalui Implementasi Formulasi PMT berbahan Pangan Lokal.”
Tiga dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Satu Dosen Fakultas Teknologi Pangan Pertanian dan Perikanan Universitas Nusa Nipa berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan melaksanakan Kegiatan Pemberdayaan Kader sebagai Agen Mahir Gizi (KAMAZI) Menuju Desa Bebas Stunting melalui Implementasi Formulasi PMT berbahan Pangan Lokal.
Tim pelaksanaan pengabdian diantaranya Maria Susana Ine Nona Ringgi dari Program Studi Profesi S1 Keperawatan sebagai ketua peneliti, Yosephina Maria Hawa Keytimu, S.Kep.,Ns.,M.P.H dari Program Studi S1 Keperawatan dan Hendrikus Darwin Beja,SP.,M.Si dari Program Studi Agroteknologi sebagai anggota peneliti.
Pengabdian ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa yang berasal dari prodi Sarjana Ilmu Keperawatan.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, BEM Unipa Gelar Aneka Perlombaan
Kegiatan pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Paga Kecamatan Paga pada tanggal 15-20 Oktober 2024 dengan melibatkan kader dan ibu-ibu dengan balita stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader sebagai agen mahir gizi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam formulasi PMT dengan bahan dasar pangan lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat dalam memanfaatkan pangan lokal sebagai makanan tambahan untuk balita sgtunting.
Maria Susana Ine Nona Ringgi,S.ST.,M.Kes selaku ketua tim pengabdian mengatakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan Program Hibah Direktorat Riset, Teknologi, Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud Ristek RI Tahun 2024. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu program Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat,"ungkap Maria.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis situasi situasi dan kondisi presentase kasus stunting di wilayah Desa Paga.
“Hasil survey tim peneliti saat ini sedang terlaksananya program pemerintah pemberian makanan tambahan untuk balita stunting, dan yang ditemukan di lokasi poemberian makanan memang disiapkan berbagai menu oleh kader namun berupa makanan pokok sehari-hari. Seperti nasi, sayur, ikan, tahu, tempe dll.
Hal tersebut yang membuat kami terpanggil untuk melaksanakan pengabdian masyarakat untuk lebih muda menyiapkan makanan tambahan bukan hanya bersumber dari makanan pokok sehari-hari namun juga bisa dari pangan lokal seperti pisang, ubi, kentang, dll yang merupakan hasil tani warga sekitar yang tentu memiliki nilai gizi yang sama. Hal ini juga dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar,” ujar Maria.
“Kegiatan yang akan kami lakukan bersama tim pengabdian meliputi yaitu sosialisasi, pelatihan dan demonstrasi tentang formulasi PMT berbahan dasar lokal,” tutur Maria.
Maria memberikan apresiasi kepada para Kader dan ibu-ibu yang memiliki balita stunting yang telah menerima dan mendukung tim pengabdian dari awal pengusulan proposal sampai pelaksanaan kegiatan PKM.
Ketua kader beserta perwakilan kader dan ibu balita mengatakan pelaksanaan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ibu dan anak. Proses pelaksanaan pengabdian bersama tim dimulai sejak bulan Maret hingga saat ini.