Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Minggu 3 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA- Banguna Gereja Paroki Kristus Raja Pagal dahulu, Kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.Mari simak bacaan Injil Katolik Minggu 3 November 2024.Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.

Dengarlah, hai orang Israel,Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa!Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah ini.”

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia.Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.”

Yesus melihat betapa bijaksana jawab orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 3 November 2024. 

Dalam Bacaan Injil Markus 12:28b-34 hari ini mengisahkan tentang Inilah perintah yang paling utama,dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama.

Injil hari ini, Kasihilah
Para pemimpin agama Yahudi rupanya masih belum puas menguji Yesus. Kali ini ahli Taurat dan orang Saduki yang berbicara dengan Dia. Topik bahasan mereka kali ini adalah \’perintah yang terutama\’. 

Dengan topik itu, mereka ingin menguji Yesus untuk melihat apakah Ia menghargai hukum Musa. Melebihi apa yang mereka harapkan, Yesus mendefinisikan hukum itu ke dalam esensinya: kasihi Allah dengan segala yang kau miliki dan kasihi sesama seperti diri sendiri (ayat 30-31). Jawaban Yesus menarik. 

Walau diminta memberikan satu hukum yang dianggap terbesar, Ia menjawab dua hukum. Mengapa? Karena mengasihi orang lain adalah tindakan yang akan muncul bila orang mengasihi Allah. Kedua hukum ini saling melengkapi. 

Kita tidak dapat melakukan yang satu tanpa memenuhi yang lain. Hukum itu meringkas hukum yang tertulis pada dua loh batu yang diterima Musa. Hukum itu menyatakan kewajiban manusia kepada Allah dan tanggung jawab kepada sesama.

Kasih memang penting untuk mendasari sebuah relasi. Kita bisa saja menaati firman Allah tanpa mengasihi Dia. Namun ketaatan demikian bersifat hampa. Sebaliknya bila kita mengasihi Dia, niscaya kita menaati Dia. 

Selain itu kita harus mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kemampuan mengasihi sesama bergantung pada pemahaman bahwa Allah mengasihi mereka juga. Misalnya jika orang membuat kita marah, apa kita akan balas dendam? 

Jika ya, berarti sikap merekalah yang mendasari tindakan kita bukan firman Allah. Lalu apa kita harus tidak peduli perlakuan orang lain? Tidak. Alkitab mengajari kita cara berurusan dengan orang lain dan menangani perasaan saat merasa terluka. 

Halaman
1234