Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Pada tahun 2022, Kabupaten Ende termasuk dalam 18 kabupaten yang merupakan kabupaten dengan kemiskinan ekstrim.
Data BPS tahun 2020 menunjukkan, tingkat miskin ekstrim di Kabupaten Ende sebesar 13,53 persen dengan besaran jumlah penduduk miskin ekstrim sebanyak 37,17 ribu jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrim di Kabupaten Ende tersebut merupakan bagian dari penduduk miskin sebesar 23,76 persen atau 65,22 ribu jiwa.
Calon Bupati Ende nomor urut 3 yang juga merupakan petahana dalam paparannya mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Ende pada tahun 2021 sebanyak 66 ribu lebih dan menurun pada tahun 2022 menjadi 62 ribu lebih sedangkan kemiskinan ekstrim berada pada angka 32 ribu lebih jiwa.
Baca juga: Pelni Gandeng Kemenhub Gelar Lokakarya Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Pelayaran
Untuk mengatasi kondisi kemiskinan ekstrim ini, Djafar Ahmad menyebut langkah pertama yang akan dilakukan adalah akan melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan terutama terhadap PNS, pekerja migran dan penduduk yang sudah meninggal dunia yang masih terdata dalam kategori kelompok masyarakat miskin
Selain itu, Djafar mengatakan paket JASA juga akan memperkuat bantuan sosial melalui program pemberdayaan ekonomi keluarga, membantu modal usaha, pelatihan keterampilan, pembinaan pola bapa angkat melalui CSR baik perusahaan swasta maupun BUMN.
"Kemudian kepala desa dan lurah itu harus melakukan eliminasi bagi masyarakat yang sudah dapat bantuan selama enam atau tujuh tahun, itu harus diganti kedalam modal kerja, misalkan kalau pedagang ikan keliling, kita kasih motor dengan cool boxnya, petani kita kasih traktor supaya tidak minta bantuan terus selama enam atau tujuh tahun," tegas Djafar Ahmad.
Dia juga menegaskan akan berkoordinasi dengan lintas sektor guna menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Ende.
Meski demikian, Djafar Ahmad menyebut data kemiskinan di Kabupaten Ende belum valid sehingga angka kemiskinan di wilayah itu terlihat tetap tinggi walaupun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ende naik sekitar 3 persen namun angka penurunan angka kemiskinan belum signifikan.
"Kita ingin pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ende tumbuh 5 persen sehingga angka kemiskinan turun signifikan," tutup Djafar Ahmad.
Menanggapi strategi yang dipaparkan Djafar Ahmad, calon bupati nomor urut, Lori Gadi Djou yang diberikan kesempatan pertama memberikan tanggapan mengatakan, dalam mengatasi masalah kemiskinan harus dikaji berdasarkan empat kategori kemiskinan yakni absolut, relatif, kultural dan struktural.