"Kami percaya Ende bisa maju dengan potensi besar yang kita miliki, dan dengan dukungan generasi muda serta kolaborasi seluruh pihak, kita mampu mewujudkan ekonomi hijau dan teknologi biru di Ende," tegas Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Ende ini.
Menanggapi pernyataan Erik Rede, calon bupati nomor urut 3, Djafar Ahmad yang pernah bergandengan dengan calon bupati nomor 2 memimpin Kabupaten Ende menyoroti soal meningkatkan kualitas pekerja melalui BLK dan subsidi pelatihan tenaga kerja ke luar negeri.
"Yang paling cepat itu sebenarnya membuka BLK untuk meningkatkan keterampilan calom pekerja migran ke luar negeri seperti di kapal pesiar kemudian ada subsidi pelatihan tenaga kerja yang mau berangkat ke luar negeri misalnya masyarakat yang berkompeten kita berikan bantuan untuk mempercepat perluasan tenaga kerja tentunya dengan membuka kawasan industri mini yaitu barang jadi tidak semua diekspor tapi barang setengah jadi kita olah disini dulu baru kita kirim ke Surabaya dan lain sebagainya," tandas Djafar.
Sementara itu, Lori Gadi Djou dengan tegas mengatakan dirinya belum melihat program ril dari paket Era Milenial Erik-Awalludin untuk mengurangi angka pengangguran.
"Karena bicara UMKM atau petani dalam bentuk apa itu belum dijelaskan apalagi kalau kita lihat pada kejenuhan pasar dari produk-produk itu belum dibahas sama sekali," ungkap Lori Gadi Djou.
Yosep Benediktus Badeoda yang diberikan kesempatan terakhir menanggapi penjelasan strategi paket Era Milenial Erik-Awalludin dalam mengurangi angka pengangguran mengatakan baru menemukan pada tataran kebijakan sedangkan untuk konkrit pelaksanaan strategi belum dijelaskan secara terperinci.
"Dan tadi juga saya lihat ini kebijakan jangka panjangnya, jangka pendeknya apa, nah ini yang belum saya lihat dari program paket nomor 2," kata Yosep Badeoda.
Menjawabi tanggapan ketiga calon bupati tersebut, Erik Rede mengatakan, hal pertama yang dilakukan yakni peningkatan SDM dan memastikan lulusan SMA/SMK sederajat memiliki akses ke setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Ende melalui dukungan pelaksanaan bursa kerja khusus yang diprioritaskan untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah.
"Sehingga para lulusan dapat segera memperoleh informasi layanan dan lowongan pekerjaan yang baik yang tersedia di dalam Kabupaten Ende maupun di luar Kabupaten Ende," jelas Erik Rede.
Disebutkan Erik, dengan modal jumlah badan usaha di Kabupaten Ende per Desember 2023 berjumlah 540 badan usaha akan memudahkan dalam pendistribusian tenaga kerja.
Selain itu, digitalisasi satu sistem ketenagakerjaan yang bisa diakses dari tingkat desa guna mempermudah masyarakat mencari informasi lowongan kerja atau bursa kerja online dan informasi pelatihan kerja.
"Dengan akses digitalisasi ini masyarakat juga bisa melaporkan tawaran kerja ilegal ke luar negeri, ini ada kaitannya dengan TPPO dan uang berikutnya juga menjamin iklim investasi yang baik di wilayah Kabupaten Ende sehingga memudahkan investor yakni akan kesiapan wilayah dan pekerja yang mumpuni secara SDM," jelas Erik Rede.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News