Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Biarawati Katolik, Sr Nikolin Padjo SSpS meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi, di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Minggu 3 November 2024, sekira pukul 12.00 Wita.
Sr Sinta Eren SSpS kepada TRIBUNFLORES.COM saat diwawancarai di Rumah Sakit Kewapante membenarkan informasi itu.
Meskipun demikian perihal kronologi kejadian yang menyebabkan Sr Nikolin kehilangan nyawa Sr Eren menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak ia ketahui secara pasti.
"Tapi ya memang Sr Nikolin meninggal tadi malam, kami dengar Info sekitar jam 12 malam, " tuturnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, 9 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Saat diwawancarai, Sr Eren SSpS baru saja kembali dari lokasi erupsi tepatnya di Boru. Sr Eren bersama beberapa orang berangkat dari Kewapante ke Boru untuk mengevaluasi para suster lansia, postulan dan juga anak-anak asrama SMP Sanctissima Trinitas Hokeng.
"Saat ini kami sudah bawa mereka ke sini (kewapante), " ucapnya.
Ia menerangkan, jenazah Sr Nikolin akan dibawa ke Kewapante setelah dievakuasi.
"Ya akan dibawa kesini hanya sampai ini teman-teman Suster mereka yang di biara kalau kami tadi ke sana hanya untuk evakuasi, " tuturnya.
Adapun melalui obrolan singkat, Sr Sinta SSpS, penghuni biara SSpS di Kewapante mengucapkan rasa duka yang mendalam atas kematian Sr Nikolin Padjo.
Ia menyebut Sr adalah pemimpin komunitas Biara SSPS di Boru.
Mengenang Sr Nikolin, Sr Sinta menceritakan sebelum peristiwa naas itu terjadi Sr Nikolin masih sempat berekreasi dengan sesama teman komunitas.
"Kasian padahal tadi malam mereka masih senang, " ucapnya.
Diketahui, Suster Nikolin berasal dari Kampung Radha, Desa Bowali Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT.
Baca juga: Rumah Terbakar dan Korban Luka-luka saat Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus di Flores Timur, NTT
9 Orang Meninggal
Sebanyak 9 orang meninggal dalam peristiwa letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Minggu, 3 November 2024 malam.
Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
TRIBUNFLORES.COM sedang menyaksikan proses evakuasi oleh aparat Polsek Wulanggitang, Polres Flores Timur, Tagana, dan BPBD Flores Timur, Senin, 4 November 2024 pagi.
Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu sudah rubuh akibat dihantam batu yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir malam tadi.
Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan 6 orang yang sebelumnya terjebak dalam tumpukan tanah.
Keenam jenazah itu sementara disemayamkan di teras depan rumah tetangganya.
Sementara satu orang yang juga anggota keluarga dalam rumah itu masih dievakuasi.
Selain satu keluarga, dua korban lain juga dikabarkan meninggal dunia dan salah satunya sempat mendapat pertolongan medis di UGD Puskesmas Boru.
Nama dan identitas korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses penelusuran.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News