Gunung Iya resmi dinaikkan statusnya dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 17 Oktober 2024 pukul 08.00 WITA.
Baca juga: Filo, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Selamat Karena Berlindung di Teras Rumah
Keputusan ini diambil setelah terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik gunung tersebut selama beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Iya yang memiliki ketinggian 637 meter di atas permukaan laut menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas magmatik sejak awal Juli 2024.
Asap putih dari kawah utama terus terlihat, dengan ketinggian mencapai hingga 300 meter dari puncak. Selain itu, gempa vulkanik dan tektonik yang terekam di sekitar gunung meningkat tajam, khususnya pada Agustus hingga pertengahan Oktober.
Tanda-tanda Kegempaan Meningkat
Data mencatat 233 kali gempa Vulkanik Dalam, 160 kali gempa Tektonik Lokal, serta 127 kali gempa Tektonik Jauh dalam periode tersebut.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus, 232 Siswa Seminari Hokeng Keuskupan Larantuka Dipulangkan
Peningkatan ini menandakan adanya pergerakan magma yang berpotensi memicu erupsi. Rekahan di sekeliling kawah aktif juga menjadi perhatian, karena zona lemah ini dapat memicu longsoran besar ke arah laut jika terjadi letusan.
Aktivitas vulkanik Gunung Iya, yang terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, meningkat signifikan sehingga Badan Geologi menaikkan statusnya menjadi Level III atau Siaga, Selasa, 5 November 2024 pukul 16.00 WITA.
Mulai tanggal 6 November 2024 pukul 18.00 WITA, warga sekitar diimbau untuk waspada dan menghindari aktivitas di sekitar kawasan gunung ini.
Gunungapi Iya, dengan ketinggian 637 meter di atas permukaan laut, memiliki sejarah panjang erupsi sejak 1671 hingga letusan terakhir pada 1969.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News