Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 10 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISA - Mari simak teks misa Minggu 10 November 2024.Mari simak teks misa Minggu 10 November 2024.Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani. Saudara-saudari, Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita 
sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mat 5:3) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, Karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Mrk. 12:38-44)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah jandajanda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana 
orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan bacaan Injil tentang janda yang mempersembahkan seluruh dirinya bagi Tuhan dengan memberikan dua peser yang ia miliki. Mari kita lihat satu dua poin dari kisah ini untuk kehidupan iman kita.  Pertama, perempuan dan uang dua peser. Dalam budaya Yahudi masa itu, janda adalah orang yang tidak 
memiliki apa-apa. Kehidupan seorang perempuan bergantung dari suami karena seluruh kekayaan dan warisan ada pada laki-laki. Kalau suaminya meninggal, makai a bergantung dari putra sulungnya, yang mewarisi harta sang suami. Janda dalam kisah ini memberikan dua peser, mata uang terkecil di masa itu. Ia memberikan segala yang ia punya. Mungkin saja ia berusaha menyimpannya agar ia bisa memasukkannya ke dalam peti. Uang 
persembahan itu kemudian digunakan untuk kepentingan pemeliharaan Bait Suci.  Kita bisa menarik contoh dari janda ini. Dia masih sempat memikirkan sumbangannya bagi kepentingan bersama. Ia ingin berpartisipasi kebersamaan. Sedapat mungkin ia memberikan yang ia miliki agar semuanya bisa berjalan dengan baik. Kita pun bisa melakukan hal yang sama. Kita bisa memberikan sumbangan sejauh bisa bagi kebersamaan kita. Sekecil apapun sumbangan kita, itu akan amat berguna bagi kebersamaan. Kehadiran kita adalah sumbangan yang terbesar dalam kebersamaan. Sebagaimana perempuan itu hadir di Bait Allah, pertama-tama, kita pun bisa menyumbangkan kekuatan dengan hadir dalam kebersamaan, sehingga kita bisa melakukan apa yang baik bagi kebersamaan. Itulah pemberian seluruh diri kita. Kedua, peti persembahan. Yesus memperhatikan bahwa banyak orang memasukkan uang ke dalam peti persembahan, termasuk sang janda. Ada yang memberi banyak, tetapi seperti janda, ada yang memberi sedikit. Semuanya memberikan sumbangan dan memasukkannya ke dalam peti. Peti itu menerimanya tanpa mengeluh karena pemberian yang tidak banyak. Ia menerima semuanya, termasuk mungkin pemberian itu diberikan dengan hati yang tidak ikhlas. Ia tetap menjadi peti yang menerima persembahan di Bait Allah. Kita bisa belajar juga dari peti persembahan ini. Dalam hidup, kita menerima banyak sekali masukan atau pemberian dari sesama kita. Masukan itu ada yang besar, ada yang kecil. Ada yang diberikan dengan hati yang tulus, ada yang dengan mengeluh, dan sebagainya. Kita tidak bisa menuntut orang untuk memberikannya sesuai dengan keinginan kita. Kita mungkin hanya bisa menerimanya. Yang kita bisa buat adalah menerima semuanya dan mengolah agar kita bisa menjadi semakin kaya oleh pemberian sesama dan tetap menjadi peti persembahan yang suci di hadapan Tuhan. Sama seperti peti persembahan yang menerima apa saja, semoga kita pun menerima orang lain apa adanya dan berusaha untuk mengolah diri kita agar kita tetap menjadi peti persembahan yang kudus di hadapan Tuhan. Tuhan kiranya membantu anda dalam upaya baik ini. Selamat menjadi peti persembahan yang suci.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga, yang selalu setia mengasihi kita.  

P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, para imam, dan diakon. Kita berdoa bagi para gembala dan pemimpin Gereja agar mereka tetap diberikan ketabahan hati dalam tugas pewartaan dan kemampuan memberi kesaksian tentang kabar gembira Kristus. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga mereka diterangi oleh Roh Tuhan dan senantiasa didampingi dalam perjuangan mereka untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan, ketidakadilan dan penindasan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi orang-orang yang menderita. Semoga orangorang yang menderita mendapatkan perhatian yang tulus dari sesama agar mereka menghadapi penderitaannya dengan tabah sampai menemukan jalan keluar yang membahagiakan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak menjadikan kekurangan atau kelemahan kita sebagai alasan 
untuk lalai berbuat baik melainkan tetap yakin akan kelimpahan anugerah Tuhan yang menguatkan kita. 
Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang mahasetia, teguhkanlah dalam diri kami kerelaan dan ketulusan hati untuk berbagi 
dengan sesama, Berkenanlah mengabulkan doadoa yang kami panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

Halaman
1234