Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MBAY- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nagekeo kembali menggelar debat kedua Pilkada Kabupaten Nagekeo bertempat di Aula Setda Nagekeo, Rabu, 13 November 2024 sore.
Tema debat kedua Pilkada Kabupaten Nagekeo kali ini "Meningkatkan Pelayanan Publik dan Menyelesaikan Persoalan Masyarakat Kabupaten Nagekeo".
Ketua KPU Kabupaten Nagekeo, Fransiskus Hubert Waso dalam sambutannya mengatakan, debat terbuka ini merupakan wadah adu gagasan bukan adu rasa, jadilah pemilih berdaulat.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Mafindo Adakan Sekolah Kebangsaan untuk Pemilih Pemula di IFTK Ledalero
Tujuan pelaksanaan debat Pilkada, kata Fransiskus, adalah menyebarluaskan profil, visi misi dan program kerja pasangan calon kepala daerah kepada masyarakat Kabupaten Nagekeo.
Selain itu, untuk memberikan informasi secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihan.
Debat ini juga ajang menggali dan mengelaborasi setiap tema yang diangkat dalam kampanye debat antar pasangan calon.
"Kita semua boleh kembali menyimak bersama bagaimana visi dan misi pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Nagekeo yang dijabarkan dalam program kerja untuk membangun daerah ini lima tahun kedepan. Untuk membangun dan menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat, dibutuhkan sinergitas dan spirit yang sama dari semua elemen masyarakat bersama pemimpinnya," tegas Fransiskus Hubert Waso.
Baca juga: Lahir di Pengungsian, Bayi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Tidur di Tenda yang Sempit dan Berdebu
Dia berharap debat kedua ini menjadi sarana edukasi politik bagi masyarakat, meningkatkan partisipasi pemilih dan memastikan proses pelaksanaan Pilkada Kabupaten Nagekeo berjalan transparan.
"Berdebatlah secara santun dan mengedepankan adat budaya Nagekeo," pesan Fransiskus.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Nagekeo untuk menciptakan iklim demokrasi yang kondusif, tidak menyebarkan informasi atau berita hoaks dan menghindari segala bentuk gesekkan yang menimbulkan kekacauan.