Unika Santu Paulus Ruteng

Simak ! Orasi Ilmiah Dr.Maximus Tamur, M.Pd Jelang Wisuda Unika Santu Paulus Ruteng

Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Flayer Orasi Ilmiah dan Seminar Wisuda Unika Santu Paulus Ruteng jelang wisuda tahun 2024.

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Dr.Maximus Tamur, M.Pd hadir sebagai orator ilmiah saat kegiatan orasi ilmiah dan seminar wisuda Unika Santu Paulus Ruteng di Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.

Orasi ilmiah dan seminar ini berlangsung di Aula Asumpta Paroki Katedral Ruteng, Kamis, 21 November 2024 pagi.

Orasi ilmiah dan seminar ini dihadiri Rektor dan pimpinan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng,  Anggota Senat dan Para Guru Besar Unika Santu Paulus Ruteng, Pejabat Sipil dan Militer dan seluruh Civitas Akademika serta wisudawan.

Berikut ini Naskah Orasi Ilmiah Dr.Maximus Tamur yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM dari panitia seminar.

 

 

 

Baca juga: BREAKING NEWS : Unika Santu Paulus Ruteng Orasi Ilmiah dan Seminar Wisuda Hadirkan  3 Doktor

 

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,yang telah melimpahkan 
rahmat dan hidayat-Nya sehingga pagi ini kita dapat menghadiri kegiatan ini dalam keadaan 
sehat walafiat. Saya turut bangga dan mengucapkan selamat kepada wisudawan. Kelulusan 
Saudara adalah langkah awal dari perjalanan karier. Saya berharap Saudara mampu 
menerapkan ilmu yang telah diperoleh, memberikan kontribusi kepada masyarakat, dan tidak 
berhenti memperbaharui ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan dan 
keterampilan. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan orasi 
ilmiah yang berjudul “Prospek Penggunaan Augmented Reality di Perguruan Tinggi Menuju 
Inovasi Keberlanjutan” 

Dalam orasi ilmiah ini, pertama, saya akan menyampaikan sejarah Augmented 
Reality, kemudian bagaimana potensi penggunaan augmented reality di perguruan tinggi, dan 
tantangan yang dihadapi. Sebagai upaya mengatasi tantangan yang ada, selanjutnya saya akan 
menceritakan pengalaman saya sebagai dosen yang melakukan litbang tentang pengembangan 
media augmented reality. 

Hadirin yang saya banggakan! 
Teknologi imersif augmented reality yang selanjutnya kita sebut AR telah banyak 
digunakan dalam berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir, dan memiliki pengaruh yang 
signifikan terhadap proses dan kualitas pembelajaran. AR, telah berkembang pesat dan 
memiliki potensi besar untuk mentransformasi berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Di 
perguruan tinggi, penggunaan AR dapat memperkenalkan berbagai inovasi yang tidak hanya 
memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga mendorong keberlanjutan melalui 
2 cara-cara yang lebih efisien, hemat sumber daya, dan responsif terhadap kebutuhan masa 
depan.  

Gagasan pertama tentang AR diperkenalkan secara tidak sengaja oleh Frank Baum 
pada tahun 1901. Dalam novel The Master Key, ia menggambarkan kacamata khusus dimana 
orang yang memakainya, melihat setiap orang dengan huruf yang tertera di dahinya untuk 
memproyeksikan karekter mereka. Orang baik ditandai dengan huruf ‘G’, orang jahat ditandai 
dengan huruf ‘E’, orang bodoh ditandai dengan huruf ‘F’, dst. Dengan demikian, adalah 
mungkin untuk menentukan sifat asli orang hanya dengan satu tatapan. Penggunaan ini 
diterima sebagai gagasan pertama tentang AR (Woods, 2014). 

 

Baca juga: Unika St Paulus Ruteng Gelar Wisuda pada 23 November 2024, Simak Jadwal Gladi maupun Seminar

 

Selanjutnya contoh paling awal dari AR adalah sensorama. Mesin ini dikembangkan oleh 
Morton Heilig pada tahun 1957 yang mencakup layar warna stereoskopik, kipas angin, 
pemancar bau, sistem suara stereo, dan kursi gerak. Fitur-fitur ini menargetkan berbagai indra 
pengguna. Dan itu merupakan perkembangan yang sangat penting dalam literatur AR pada 
masa itu (Sung, 2011). 

Setelah pengembangan mesin sensorama, pengembangan penting lainnya dilakukan oleh Ivan 
Sutherland yang merupakan seorang profesor teknik elektro di Universitas Harvard dan 
muridnya Bob Sproull pada tahun 1966. Mereka mengembangkan head mounted display 
pertama yang versi pengembangan teknologinya masih digunakan hingga saat ini dalam 
lingkungan VR dan AR. Tentu saja, kemampuan prosesor dan grafisnya terbatas karena 
perkembangan teknologi saat itu (Sung, 2011). Meskipun memiliki keterbatasan, dapat 
dikatakan bahwa perangkat ini dianggap sebagai kelahiran aplikasi AR modern. 

Saat ini teknologi AR menyebar dengan cepat berkat perkembangan teknologi seluler. Dapat 
dikatakan bahwa teknologi ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat 
dalam waktu dekat dengan harga yang terjangkau. Salah satu alasan penyebaran AR yang cepat 
adalah karena dapat digunakan secara efektif di banyak bidang termasuk di perguruan tinggi.  
Hadirin yang saya hormati, 

AR merupakan teknologi yang memperkaya dunia fisik nyata, dengan objek virtual 
3D yang dihasilkan komputer, di mana pengguna dapat berinteraksi di layar perangkat seperti 
kamera, smartphone, atau tablet (Lee et al., 2017). AR merupakan teknologi yang 
menggabungkan objek virtual dua dimensi atau tiga dimensi dalam lingkungan nyata tiga 
dimensi dan kemudian mencerminkan objek virtual tersebut dalam waktu nyata. AR 
memungkinkan seseorang untuk melihat atau memahami dunia virtual yang dihasilkan 
komputer yang terintegrasi dengan dunia nyata  (Hassan et al., 2022). 

 

 

Baca juga: Peringatan Santu dan Santa Pelindung Jumat 22 November 2024

 

AR juga memungkinkan interaksi antara objek yang dihasilkan komputer dan dunia nyata, dengan dunia digital  3 (Pathania et al., 2023). AR dipandang sebagai teknologi baru yang memiliki daya refleksi yang  sangat baik, yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang signifikan, terutama karena kompetensinya di bidang pendidikan (Weng et al., 2020). Keberadannya menjadi semakin populer karena dapat digunakan pada berbagai platform: desktop, laptop, perangkat portable dan smartphone. Aplikasi yang dihasilkan memungkinkan objek 3D, teks, gambar, video dan animasi untuk digunakan bersama secara bersamaan. Hasilnya, pengguna AR dapat berinteraksi secara alami dengan kejadian, informasi, dan objek di sekitarnya. 

Teknologi ini telah menarik perhatian para peneliti dan pendidik sebagai alternatif yang bermanfaat dan cara interaktif untuk membuat alat bantu mengajar dan belajar. AR cocok digunakan dalam bidang pendidikan, dan banyak aplikasi berhasil diimplementasikan untuk memperkaya proses  pembelajaran (Dobrovska & Vanecek, 2021). Saat ini AR banyak digunakan untuk  meningkatkan proses pembelajaran di berbagai bidang pendidikan (Hossain & Ahmed, 2021). 
 
Hadirin yang saya muliakan,  
Potensi Penggunaan AR di Perguruan Tinggi sangat besar. Pertama penggunaan AR 
di perguruan tinggi dapat meningkatan Pengalaman Pembelajaran dan Interaktivitas. Teknologi 
AR memungkinkan pengajar untuk mengintegrasikan teknologi sebagai alat bantu pengajaran 
selama proses belajar mengajar (Zain et al., 2022). Terkait dengan pengalaman pembelajaran 
dan interaktivitas, Romano et al. (2020) merincikan keunggulan AR setidaknya ada enam 
prinsip yang dapat dijadikan pedoman bagi guru dan dosen dalam mengembangkan AR yaitu 
membantu menjelaskan proses, membantu simulasi, memperoleh perhatian, menggambarkan 
konsep asbtrak, menjelaskan konsep ruang, dan pengganti eksperimen.  

Dalam proses perkuliahan di perguruan tinggi, AR menawarkan cara baru untuk 
memvisualisasikan materi kuliah yang kompleks (Al-Ansi et al., 2023). Misalnya, di bidang 
ilmu alam dan teknik, mahasiswa dapat "berinteraksi" dengan model 3D dari struktur molekul, 
sistem tubuh manusia, atau peralatan teknik yang tidak bisa mereka sentuh secara langsung. 

Dengan mengintegrasikan objek virtual ke dalam dunia nyata, AR memungkinkan pemahaman 
yang lebih mendalam dan pengembangan keterampilan praktis tanpa memerlukan perangkat 
atau ruang fisik yang mahal. Hal ini juga memungkinkan penyampaian materi yang lebih 
menarik, sehingga meningkatkan motivasi dan keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar. 
Perkembangan terkini dalam teknologi AR berdampak besar pada dunia pendidikan. 
AR dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam, membantu 
mahasiswa untuk lebih memahami dan terlibat dengan materi pelajaran (Vretos et al., 2019). 

 

 

Baca juga: Soeratin U 17, Bintang Timur Atambua Jumpa Kota Kupang di Final 

 

Saat ini hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi AR pada lingkungan pendidikan 
membantu meningkatkan prestasi akademik siswa, serta meningkatkan retensi dan kemampuan 
4 mereka untuk menerjemahkannya dalam lingkungan lain (Cahyana et al., 2023; Silva et al., 
2022; Whang et al., 2021). Integrasi AR kedalam modul pembelajaran mampu meningkatkan 
motivasi siswa (Atalay, 2022; Djibril & Çakir, 2023; Gopalan et al., 2015), meningkatkan 
kinerja akademik (Aydoğdu & Kelpšiene, 2021), meningkatkan perkembangan kognitif 
(Yildiz, 2022), meningkatkan keterlibatan siswa (Costa et al., 2020), dan pengalaman belajar 
mereka (Jesionkowska et al., 2020; Reeves et al., 2021). 

Hadirin yang saya muliakan  
Potensi penggunaan AR yang kedua adalah mendukung pembelajaran jarak jauh dan 
hybrid. Kita tahu bahwa, pandemi COVID-19 mempercepat pergeseran menuju pembelajaran 
daring dan hybrid. Hasil penelitian Al-Ansi et al. (2023) mengkonfirmasi bahwa dalam interval 
tahun 2020–2022, jumlah penelitian tentang AR dalam pendidikan telah meningkat secara 
eksponensial. 

Hal ini jelas karena AR dapat menjadi solusi dalam konteks ini dengan menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terasa lebih nyata meskipun dilakukan secara jarak jauh. Dengan menggunakan perangkat seperti smartphone, tablet, atau headset AR, mahasiswa dapat mengikuti kuliah praktikum, eksperimen laboratorium, atau presentasi proyek tanpa perlu berada di ruang kelas fisik. Ini memberikan fleksibilitas dalam mengakses pendidikan berkualitas meski terbatas oleh jarak, ruang atau waktu. 

Selanjutnya dalam konteks keberlanjutan, AR dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya fisik seperti buku teks, kertas, atau alat laboratorium yang memerlukan pengolahan dan distribusi yang intensif. Dengan AR, materi pembelajaran dapat disajikan secara digital, mengurangi kebutuhan untuk pencetakan buku teks atau alat pembelajaran berbasis fisik lainnya. Ini berpotensi mengurangi jejak karbon perguruan tinggi 
dan mendukung prinsip keberlanjutan dengan lebih efisien. 

 

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Jumat 22 November 2024, Perayaan Wajib Sta Sesilia

 

AR dapat digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi mahasiswa dengan 
berbagai kebutuhan khusus. Misalnya, mahasiswa dengan disabilitas penglihatan dapat 
memanfaatkan teknologi AR untuk mendapatkan informasi dalam format audio atau haptic. 
Bagi mahasiswa dengan disabilitas fisik, AR dapat membantu mereka berinteraksi dengan 
lingkungan belajar secara lebih mandiri, seperti dengan memberikan petunjuk arah atau 
informasi tambahan melalui media visual yang dapat dipindai. Ini meningkatkan inklusivitas 
dan keberagaman dalam pendidikan tinggi. 

Terakhir, aplikasi AR dapat digunakan untuk membuat simulasi virtual dari berbagai 
skenario, yang dapat berguna untuk mengajar siswa tentang mata pelajaran seperti sejarah, 
sains, dan ekonomi (Li et al., 2018). Misalnya, siswa yang mempelajari fisika dapat 
menggunakan simulator AR untuk menjelajahi sifat-sifat lubang hitam, atau siswa yang 
5 mempelajari sejarah dapat menjelajahi kota kuno yang diciptakan kembali. Lebih jauh, AR 
juga dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar interaktif, yang memungkinkan 
siswa untuk menjelajahi dan berinteraksi dengan objek 3D dengan cara yang tidak mungkin 
dilakukan di dunia fisik (Van Nguyen et al., 2022).  

Untuk bidang-bidang yang membutuhkan pelatihan praktis seperti keperawatan, teknik sipil atau arsitektur, pertanian, dan peternakan, AR memungkinkan simulasi yang lebih 
aman dan hemat biaya. Sebagai contoh dalam bidang kesehatan AR dapat mensimulasikan 
pemeriksaan organ bagian dalam dari tubuh manusia 

Meskipun pengalaman klinis dan simulator yang mahal dapat membangun 
keterampilan praktis, namun aplikasinya dalam program pendidikan terbatas karena kendala 
praktis dan finansial yang dihadapi oleh perguruan tinggi. Sebaliknya, teknologi AR semakin 
tersedia dan mudah diakses, dan pelatihan menggunakan alat berbasis AR memberikan 
kontribusi terhadap peningkatan dan kompetensi praktis dalam pengajaran dan pelatihan 
perawatan kesehatan. Para mahasiswa yang menggunakan versi AR dari pelatihan bedah, 
praktik biopsi, dan prosedur praktis seperti kanulasi, menunjukkan tingkat pembelajaran yang 
tinggi dan lebih sedikit kesalahan prosedural. 

 

 

 

Baca juga: BPBD Manggarai Barat Ingatkan Potensi Tsunami di Labuan Bajo NTT, Yohanes: Jalur Cincin Api 

 

 

AR memungkinkan mahasiswa untuk melihat anatomi hewan dengan mendekatkan 
telepon pintar mereka pada suatu gambar atau sumber fisik lainnya yang disebut sebagai 
penanda, yang kemudian menampilkan serangkaian gambar lain, seperti video, pada perangkat 
mereka. 

Dalam bidang pertanian, AR dapat digunakan untuk membantu sistem pengendalian 
hama. Dengan menggunakan AR, petani dapat melihat lebih dekat hama yang menumpuk di 
dalam tanaman mereka. AR dapat membantu menciptakan sistem pengelolaan pengendalian 
hama yang cerdas di mana petani dapat memaksimalkan hasil panennya. Selain itu penggunaan 
AR dalam bidang pertanian untuk membantu pemeriksaan tanah. Melalui penggunaan AR, 
lebih mudah bagi petani untuk memeriksa sifat-sifat tanah dan menentukan tanaman mana yang 
akan tumbuh dalam kondisi tertentu. Hal ini akan meminimalkan kerugian bagi petani dan 
membantu mereka memanfaatkan kualitas tanah yang mereka miliki. 

Selanjutnya dalam bidang tehnik sipil dan arsitektur AR memiliki banyak kegunaan diantaranya terkait Desain dan perencanaan, dan pemantauan kontruksi. AR memungkinkan tim teknis dan pemilik proyek untuk berkolaborasi secara virtual danmengevaluasi desain mereka. AR juga dapat membantu mengidentifikasi potensi cacat desain  7 dengan memungkinkan desainer memvisualisasikan model 3D dalam lingkungan dunia 
nyata. Dengan AR, para Insinyur sipil dan pekerja konstruksi dapat membangun gedung 
dengan visualisasi yang lebih baik dan alur kerja yang lebih aman 

Para mahasiswa dapat melakukan latihan praktikum dalam lingkungan virtual yang sepenuhnya dapat disesuaikan, tanpa perlu khawatir tentang risiko atau keterbatasan fasilitas fisik. Ini tidak hanya mengurangi penggunaan sumber daya dan alat fisik, tetapi juga mengurangi biaya operasional dan meminimalkan limbah yang dihasilkan selama pelatihan praktikum. Dengan demikian, secara khusus teknologi AR sangat mungkin di adopsi untuk digunakan sebagai salah satu media dalam perkuliahan di lembaga kita.   

Hadirin yang saya muliakan, 
Meskipun prospek penggunaan AR di perguruan tinggi sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan yaitu ketersediaan Biaya dan Infrastruktur Teknologi. Meskipun harga perangkat AR semakin terjangkau, perguruan tinggi mungkin menghadapi tantangan dalam pengadaan teknologi yang diperlukan untuk mendukung penggunaan AR secara luas. Selain itu para dosen dan staf pengajar perlu diberikan pelatihan untuk mengintegrasikan AR ke dalam kurikulum dan metodologi pengajaran mereka. Tanpa 
pelatihan yang memadai, potensi penuh dari AR mungkin tidak dapat dimanfaatkan. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk fisik media AR relatif lama. Pembuatan konten AR memang memerlukan keahlian teknis dan proses yang panjang. 

Secara umum waktu yang diperlukan untuk menghasilkan satu konten AR 1,5 sampai 4 bulan, dan aplikasi yang harus dikuasai ada 12. Namun para programer tidak tinggal diam dalam memberikan layanan yang memudahkan pengembangan media AR tanpa harus memerlukan keahlian teknis dan menguasai ke-12 aplikasi. 

Saat ini telah tersedia platform yang khusus memberikan layanan pengembangan media AR yaitu Assemblr EDU (https://edu.assemblrworld.com/). Assemblr EDU menjawab tantangan-tantangan ini. Pengguna dapat dengan mudah mempresentasikan dan membuat konten 3D dan AR mereka sendiri dalam waktu 5 menit, semuanya tanpa memerlukan keahlian teknis. Terkait dengan itu izinkan saya untuk membagikan pengalaman litbang saya terkait pengebmangan media AR. 

Dengan berbagai keterbatasan yang ada dan coba memanfaatkan Assemblr EDU, kami telah melakukan pengembangan media berbasis AR yang terintegrasi  pada e-book matematika kelas VIII. Penelitian kami berjudul “Pengembangan Buku Elektronik Matematika Berbasis AR Terintegrasi Kearifan lokal dan Pengaruhnya terhadap HOTS Siswa SMP Kelas VIII” dibiaya dari hibah DRTPM Kemendikbud tahun 2023. Luaran dari hibah ini adalah buku matematika kontekstual berbasis AR dan haki, dan artikel jurnal internasional bereputasi sebagai luaran tambahan.

Sebagai tindak lanjut dari penelitian tersebut maka tahun 2024 kami telah melakukan 
pengabdian kepada masyarakat dengan judul “PKM Pendampingan Guru Matematika SMP di 
Kota Ruteng Manggarai NTT untuk Perancangan dan Pengembangkan Bahan Ajar Berbasis 
AR” yang didanai dari hibah DRTPM Kemendikbud tahun 2024. Kegiatan PKM ini melibatkan 
5 orang mahasiswa, dosen dari UPI Bandung, mitra guru, dan mitra Asembler.Edu dari 
Bandung. Luaran dari kegaiatn ini adalah adanya Rekognisi mahasiswa menjadi bagian 
MBKM 6 SKS. Selain menghasilkan artikel ilmiah sebagai salah satu luaran, PKM ini juga 
memberikan dampak Peningkatan Kemampuan Manajemen – mitra terkait dengan peningkatan 
ketrampilan mereka dalam mengembangkan media AR. 

 

Hingga saat ini kami sementara melakukan pendampingan kepada 36 guru yang tersebar di 9 SMP di Kecamatan Langke Rembong untuk menghasilkan produk fisik AR. Melalui litbang dna pkm ini, kami berkolaborasi dengan PT lain, juga dengan QCR AR Indonesia. Selain itu kami menghadirkanUNIKA Santu Paulus Ruteng ke tengah masyarakat untuk memberi sumbangsih tentang inovasi baru dan coba menyelesaikan masalah yang ada.  

Hadirin sekalian yang saya hormati, 

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan AR di perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk memperkenalkan inovasi dalam pengalaman pendidikan yang lebih berkelanjutan, efektif, dan inklusif. Dengan mengoptimalkan teknologi ini, perguruan tinggi dapat memajukan dan meningkatkan kualitas metode pengajaran, meningkatkan dan memperluas kolaborasi riset. Selain itu penggunaan AR dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh eksplotasi sumber daya alam dan penggunaan sumber daya fisik. Dalam konteks Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, penggunaan AR sangat mendukung pembelajaran teori dan praktik di Fakultas  Keguruan dan Ilmu pendidikan, Fakultas Kesehatan, Fakultas Pertanian, dan peternakan serta fakultas tehnik.
  

Memang secara teori AR di kelompokkan sebagai media berbasis teknologi tinggi. Karena itu 
pengembangannya dihadapkan dengan tantangan biaya dan infstraktutur. Ini jelas karena 
infrastruktur dan sumber daya terbatas, yang tidak terbatas adalah pikiran kita. 

Tantangan yang kita hadapi bukanlah merupakan keterbatasan kita. Dengan semakin banyak kendala dan tantangan yang ada, pikiran kita hendaknya dibuat semakin kreatif dan inovatif. Karena itu keterbatasan kita dalam menghasilkan karya adalah semata karena keputusan kita untuk membatasi pikiran kita. 

Akhir kata, kami tetap terus berkomitmen meningkatkan produktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta produktivitas industri berupa paten dan produk terkait pengembangan AR.  

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News