Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 1 Desember 2024 masa advent I tahun C.
Teks misa disiapkan untuk perayaan masa advent I tahun C.
Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari seminari tinggi Ledalero, Maumere, NTT.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Katolik Jumat 29 November 2024, SabdaKu Takkan Berlalu
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini Gereja memasuki Tahun Liturgi yang baru. Kita merayakan Minggu pertama Adventus sebagai persiapan untuk menyambut kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan pertama yang diambil dari Kitab Yeremia, menggemakan kembali janji Allah yang akan membangkitkan seorang yang akan memerintah umat-Nya dengan adil dan benar. Orang itu akan dipanggil sebagai Tuhan keadilan. Inilah ramalan tentang kedatangan Yesus. Dalam bacaan kedua, kita diminta untuk mempertahankan hidup yang kudus dan tidak bercacat agar kita selalu siap menyambut datangnya hari Tuhan. Kita diajak untuk saling mengasihi dan menguatkan hidup kita sehingga kita semua kelak layak masuk dalam kegembiraan Tuhan. Bacaan Injil mengisahkan tentang wejangan Yesus agar para pendengar-Nya selalu waspada. Mereka harus selalu siap menyongsong kedatangan Tuhan. Untuk hal ini, mereka harus menghindarkan pola hidup yang menjauhkan mereka dari persiapan batin tersebut, seperti pesta pora dan kemabukan. Kita isi waktu persiapan ini, atau masa Adventus ini, dengan menyiapkan batin kita agar ia layak menyambut kedatangan Tuhan, baik saat natal, maupun kapan saja Tuhan datang. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa,serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia danlayak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, sayaberdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
[TANPA KEMULIAAN]
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur atas
penyelenggaraan-Mu atas hidup kami. Bangkitkanlah semangat kami umat-Mu untuk menyongsong kedatangan Kristus, Putra-Mu. Semoga dalam bimbingan-Mu, kami pun pantas menyambut Dia
yang datang mewartakan kerajaan surga bagi kami semua. Dialah Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yer. 33:14-16)
L : Bacaan dari Kitab Yeremia Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 25:1-2)
Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku, kepada-Mu aku percaya Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
(Refren)
TUHAN itu baik dan benar; Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Refren)
Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Tes. 3:12-4:2)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika Saudara-saudari, kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya. Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Mzm 84:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, * dan berikanlah kepada kamikeselamatan dari pada-Mu!
U : Alleluia
10. INJIL [Luk. 21:25-28,34-36]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingankepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Kita telah mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang kedatangan Tuhan. Ada dua bagian besar dari perikop ini yang bisa kita tarik pesannya bagi kita. Pertama, fenomena alam dan kemuliaan Tuhan. Kedatangan Tuhan didahului oleh bencana dan fenomena alam yang luar biasa. Saking luar biasanya, sampai-sampai orang malah mati ketakutan. Dalam situasi seperti itu, Allah datang dalam kemuliaan-Nya. Allah digambarkan tidak terpengaruh oleh semua fenomena alam tersebut. Ia berkuasa atas semuanya itu dan sekaligus mengendalikannya. Kedatangan Tuhan dalam kemuliaan di tengah fenomena kerusakan alam dan kegemparan yang hebat, menunjukkan bahwa Tuhan tidak terpengaruh dengan apapun. Ia berkuasa atas segalanya dan Ia malah mengatasi segalanya. Semua akan runtuh, tetapi Allah akan selalu tampak dalam kemuliaan-Nya. Untuk itu, kita diajak untuk senantiasa mengangkat muka kita melihat kemuliaan Tuhan yang tampak dalam hidup kita sehari-hari, di tengah hal-hal biasa yang sederhana. Allah pasti menampakkan kehadiran dan kemuliaan-Nya dalam hal-hal seperti itu. Kedua, jangan mabuk tetapi berdoa. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan datang menjemput kita. Yesus berpesan untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan seperti terlena dalam keinginan duniawi. Pesta pora dan kemabukan adalah salah satu hal yang perlu dihindari agar orang bisa lebih berkonsentrasi dan siapkan menyambut kedatangan Tuhan. Yesus juga berpesan agar kita berdoa. Berdoa berarti mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbicara dengan-Nya. Jika pesta pora dan kemabukan itu fokus pada diri sendiri, maka doa mengantar kita untuk fokus pada Tuhan. Pesta pora merugikan diri, sedangkan doa menenangkan dan membersihkan jiwa. Pesan Yesus ini sangat konkrit sehingga kita tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik lagi dalam mempersiapkan diri kita menyambut Tuhan. Masa Adventus adalah masa persiapan baik untuk menyambut kedatangan Tuhan waktu Natal, sekaligus mempersiapkan diri untuk setiap saat menyambut datangnya Tuhan. Mari kita siapkan diri kita. Jangan berpesta pora, mabuk oleh hal-hal duniawi ini, lalu lupa doa dan akhirnya lupa Tuhan. Semoga waktu kita kena jerat kematian, kita sudah siap menghadap-Nya. Tuhan memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan Yesus bersabda agar kita selalu berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya. Mari kita sampaikan doa-doa permohonan kita kepada-Nya:
P : Semoga Gereja senantiasa tetap rendah hati, selalu gembira dan penuh harapan meskipun mengalami banyak hambatan dan kegagalan. Marilah kita mohon…
P : Semoga para pemimpin bangsa mendapatkan bimbingan dari Tuhan, sehingga mereka tetap kuat dan mendahulukan kepentingan umum agar tercapailah kedamaian, kerukunan dan kesejahteraan dalam dunia. Marilah kita mohon…
P : Semoga para orangtua diteguhkan agar mereka dapat mendidik anak-anak mereka dalam iman yang kokoh dan berhasil menciptakan suasana yang penuh cinta di dalam keluarga mereka. Marilahkita mohon…
P : Semoga kita sekalian mampu untuk menyadari dan menemukan kehadiran Tuhan di dalam hidup kita setiap hari, melalui upaya kita untuk saling menolong satu sama lain. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Engkaulah sumber kebijaksanaan kami. Berilah kami pengertian akan rencana-Mu, sehingga kami mampu menghayatinya dengan penuh iman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atauAjakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah telah menepati janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umat-Nya. Iamengangkat bagi kita seorang Penyelamat yang gagah perkasa, Putra Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Seperti yang dijanjikan-Nya dari sedia kala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita;
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita, dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut, dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Oleh sebab itu, ya Allah yang mahakuasa, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.
20. MENDOAKAN MAZMUR 94
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok] Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku. Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
19. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita sudah merenungkan Sabda Tuhan dalam perayaan sabda ini. Untuk menyambut kedatangan Tuhan, kita hendaknya membersihkan hati kita. Salah satunya adalah dengan hidup baik dan tidak terlena dalam daya tarik duniawi. Kata Yesus, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Semoga kita memahaminya dan menghidupinya.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah yang kekal dan kuasa, semoga Sabda-Mu yang kami renungkan dalam perayaan ini, menjadi pedoman bagi kami dalam menyambut kedatangan Putra-Mu. Semoga kami selalu membersihkan hati kami agar kami selalu layak menyambut kedatanganNya kelak. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News