Yes 29:22 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat.
Yes 29:23 Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengahnya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub, dan mereka akan gentar kepada Allah Israel;
Yes 29:24 orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran."
Mazmur Tanggapan:
Mzm 27:1 Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Mzm 27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Mzm 27:13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!
Mzm 27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Injil Matius: 9:27-31
Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu
Renungan Katolik
Meditatio:
Bacaan-bacaan Suci pada hari Jumat Pekan I Adven, berbicara tentang
mukjizat penyembuhan. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama, menghibur
orang-orang Israel yang tuli dan yang buta. Orang tuli akan mendengar
Sabda Tuhan dan orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan
kegelapan (Yesaya 29:18), Penginjil Matius berkisah tentang dua orang
buta. Kedua orang buta itu meminta kepada Yesus agar memelekkan
mata mereka. Doa nya sangat singkat dan sederhana, “Kasihanilah kami,
hai Anak Daud”. Doa tersebut mengandung kedalaman iman mereka.
Mereka tau sedang berhadapan dengan siapa.
Yesus disebut sebagai anak Daud. Daud adalah tokoh dalam Kitab Perjanjian Lama yang mengusir
setan. Ketika raja Saul diganggu oleh roh jahat, maka Daud cepat-cepat
dipanggil untuk bermain kecapi, dan ketika bermain kecapi, setan itu
terusir. Yesus Anak Daud bukan saja mengusir setan, tetapi Ia
menghancurkan kepala setan. Maka di hadapan Yesus, kedua orang buta
itu hanya memohon belaskasihan. Mereka tidak mohon banyak hal,
mereka tidak mengungkapkan dengan kata yang panjang-panjang.
Dengan rendah hati mereka menempatkan diri sebagai orang yang perlu
dikasihani. Yesus pun bertanya kepada mereka: “percayakah kalian,
bahwa Aku dapat melakukannya?” Kedua orang buta itu menjawab: “Ya
Tuhan kami percaya” Selain memulihkan penglihatan, Yesus juga
memulihkan hidup dan mengembalikan martabat mereka. (Matius 9: 27
31).
Kita belajar dari pengalaman dua orang buta. Ada apa dengan kedua
orang buta itu? Mengapa kita perlu belajar dari mereka? Ada beberapa
hal yang penting yang berguna bagi hidup kita. Pertama, kedua orang
buta itu “mengikuti” Yesus. Tentu tidak gampang mengikuti Yesus dengan
mata yang buta. Keduanya tidak saja mengikuti Yesus secara spasial,
tetapi terutama secara rohani: mereka mengikuti sebagai bagian dari
para murid-Nya, yaitu orang-orang yang menyertai Dia, serta ingin
mendengarkan pengajaran dan menyaksikan semua perbuatan-Nya.