Unika Santu Paulus Ruteng

Seminar Ilmiah Fakultas Teknik Unika St Paulus Ruteng: Bambu Pilar Infrastruktur Hijau

Penulis: Robert Ropo
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEMINARI- Rektor Unika St Paulus Ruteng RD Manfred Habur memberikan sambutan dalam seminar 'Bambu Sebagai Pilar Infrastruktur Hijau: Inovasi, Keberlanjutan, dan Masa Depan Ekologis' yang diselenggarakan Fakultas Teknik Unika St Paulus Ruteng, Rabu, 11 Desember 2024.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Fakultas Teknik Unika St Paulus Ruteng menyelenggarakan seminar ilmiah 'Bambu sebagai Pilar Infrastruktur Hijau: Inovasi, Keberlanjutan, dan Masa Depan Ekologis' pada Rabu, 11 Desember 2024 di aula kampus itu.

Dosen Universitas Muhamadiyah Jember, Dr. Ir. Muhtar menjadi narasumber utama dalam seminar ini. Ia mengatakan bambu bisa menjadi inovasi unggul Tri Dharma Perguruan untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Infrastruktur Hijau

Menurutnya bambu bisa dikembangkan untuk infrastruktur hijau dan inovasi unggul. Khususnya untuk pembangunan jalan, jembatan dari beton bertulang bambu, bangunan dan arsitektur, energi terbarukan, pertanian dan perhutanan.

Baca juga: FKIP Unika St Paulus Ruteng Gelar Seminar Nasional Bahas Pendidikan Humanistik di Era Digital

 

 

Muhtar menjelaskan bambu mempunyai sifat mekanik cukup bagus yaitu kuat tarik dan sifat elastis tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk bidang kontruksi. Karya ini bertujuan meneliti bambu sebagai tulangan beton pada elemen-elemen struktur bangunan rumah sederhana dan jembatan sederhana. 

Sumber Energi Terbarukan

Selain untuk infrastruktur, bambu bisa menjadi sumber energi baru terbarukan dan berkelanjutan karena tumbuhan ini sangat melimpah di wilayah Indonesia.  

Lanjutnya, meneliti bambu dapat membantu pemerintah melalui program riset dan inovasi bidang energi terbarukan menuju target net zero emission, program “Green Economy”, rekonstruksi pasca bencana, penanggulangan kebencanaan akibat gempa, dan meningkatkan keberdayaan masyarakat. 

Baca juga: UKM Sastra Unika St Paulus Ruteng Komitmen Tingkatkan Literasi di Manggarai

Tingkatkan Keberdayaan Masyarakat

Selain itu, bambu sebagai renewable and sustainable materials cocok sebagai sumber inspirasi. Dan inovasi dan Peningkatan kinerja dosen maupun mahasiswa dalam rangka meningkatkan tingkat keberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Serta tantangan terberat aplikasi Inovasi dari beton bertulang bambu adalah meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat. 

Muhtar juga menyimpulkan bahwa karya inovasi yang unggul tidak harus mahal. Sebuah Karya dikatakan unggul jika outputnya bermanfaat bagi Institusi, masyarakat, bangsa, dan negara.  Ide atau karya penelitian unggul harus selaras dengan kebutuhan masyarakat, mendukung program pemerintah (MBKM), sesuai RIP Institusi /PT. Membuat Karya Unggul sedini mungkin akan menumbuhkan semangat dan percaya diri .

Filosofi Ekologis Gereja Katolik 

Halaman
12