Unika Santu Paulus Ruteng

Ratusan Guru Lulusan PPG Unika St Paulus Ruteng Dikukuhkan 

Penulis: Robert Ropo
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upacara Pengukuhan guru lulusan program PPG Guru Tertentu Politing II Tahun 2024 Unika St Paulus Ruteng.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Ratusan  orang guru lulusan program PPG Guru Tertentu Politing II Tahun 2024 dari Unika St Paulus Ruteng, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dikukuhkan, Minggu 15 Desember 2024 pagi. 

Upacara Pengukuhan yang berlangsung Aula Unika St Paulus Ruteng itu dihadiri oleh berbagai pihak yakni dari Dinas PPO Kabupaten Manggarai, PGRI Kabupaten  Manggarai dan Pejabat Struktural Unika Santu Paulus Ruteng secara khusus, Dekan FKIP, Ketua Program Studi PPG, dan Para dosen, serta tenaga kependidikan pada FKIP dan Prodi PPG dan Panitia Pengukuhan. 

Mewakili Rektor Unika St Paulus Ruteng, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd dalam sambutannya, mengatakan, keberhasilan para guru dalam program PPG ini tentu karena usaha dan kerja keras serta ketekunan dan ketangguhan dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang telah dirancang. 

Menurutnya, sebagai Guru Tertentu atau Guru dalam Jabatan yang mengikuti program ini, tentu tidak datang dalam keadaan hampa atau ketiadaan. Pengalaman selama menjalankan tugas sebagai guru di sekolah-sekolah menjadi salah satu modal dasar yang memungkinkan untuk bisa belajar, berproses, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dalam program ini. 

 

Baca juga: 765 Calon Guru Profesional Unika Ruteng Ikut Seminar Jelang Pengukuhan Guru Profesional

 

 

Proses pembelajaran yang telah ikuti lebih mengedepankan model experential learning dipadukan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian, apa yang dilakukan selama pembelajaran di PPG adalah proses relearning, proses belajar beradaptasi dengan tuntutan dan kebutuhan kerja yang baru dengan berkaca pada pengalaman-pengalaman yang telah dialami. 

Menurutnya, guru profesional di abad ini memiliki tantangan yang sangat berat. Abad dimana teknologi komunikasi dan informasi sedemikian pervasif dan penetratif dalam seluruh kehidupan yang menuntut guru untuk selalu kreatif menemukan peran-peran baru sehingga mampu beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan baru. 

Saat ini dihadapkan pada kenyataan bahwa sumber belajar sangat berlimpah ruah. Peluang belajar bagi para siswa kita sangat kaya dan beragam. Sekolah bukan lagi menjadi satu-satunya tempat di mana mereka bisa menemukan pengetahuan atau belajar keterampilan-keterampilan tertentu. 

Teknologi tidak bisa menggantikan peran guru sebagai pendidik dan inspirator. Guru hidup masih tetapi dibutuhkan. Mengajar dapat diganti dengan alat bantu, tetapi mendidik tidak tergantikan karena yang dibutuhkan bukan keterampilan tetapi hati yang terbuka, hati yang rela berbagi dan hati yang rela berjalan bersama para siswa. 

Dalam kesempatan itu, Marselus juga menyampaikan proficiat dan selamat kepada para guru yang telah berproses bersama Unika St Paulus Ruteng dalam program PPG ini. Ia berharap agar apa yang dipelajari dapat bermanfaat dan membawa perubahan bagi praktik-praktik profesional di sekolah. 

Dekan FKIP Unika St Paulus Ruteng Dr. Yohanes Mariano Dangku, dalam sambutanya mengatakan, dalam menempuh pendidikan PPG tentu menemukan berbagai hambatan dan tantangan, namun situasi itu menjadikan perjuangan mendapat sertifikat begitu romantis.

"bertukar tangkap dan lepas, tetapi harus terus dikejar demi impian. Bahagia itu sederhana, penghasilan bertambah, ekonomi meningkat, rengekan si kecil diatasi dan permintaan anak kuliah bisa ditransferkan, tetapi menggapainya tidak sederhana. Namun, akhirnya Bapak dan Ibu sampai pada titik ini telah dikukuhkan menjadi Guru Tertentu yang Profesional,"Imbuhnya.

Dangku menerangkan, Pendidikan Profesi Guru, yang diselenggarakan setiap LPTK bertujuan menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi standar guru profesional itu. 

Penguasaan pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang keilmuaan/keahlian, dan kepribadian adalah standar capaian yang mesti dicapai menunjukkan bahwa Pendidikan SPd.Gr dan PPG tidak main-main menuntut profesionalisme. 

Pengukuhan ini menjadi momen formalisasi atas profesionalisme yang telah tunjukkan selama mengabdi nusa dan bangsa. Spesial pula capaian pendidikan PPG ini. 

Dr Leonardus Par, dalam orasi ilmiahnya, mengatakan, para lulusan PPG yang telah dikukuhkan adalah ujung tombak transformasi pendidikan di Indonesia, terutama di era digital yang ditandai oleh kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, disingkat AI) yang mendisrupsi setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan.

Menurutnya, pendidikan di era AI menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi sekaligus menghadirkan tantangan yang memerlukan kesiapan kita semua. 

Leonardus mengatakan, tema pengukuhan 'Menjadi Guru Profesional yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkarakter di Era Digital' menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan guru yang tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi secara berkarakter untuk membangun generasi yang berdaya saing global.

Menurut Leonardus, transformasi pendidikan di era AI membuka peluang besar sekaligus
membawa tantangan yang signifikan. AI memungkinkan personalisasi
pembelajaran, mendukung kreativitas guru dalam menciptakan konten yang
menarik, dan memberikan kemudahan dalam otomatisasi tugas administratif.

"Namun, kita juga harus menghadapi tantangan ketimpangan akses teknologi,
bias algoritma, privasi data, dan kesiapan guru dalam mengintegrasikan
teknologi ini ke dalam pembelajaran.

Sebagai agen perubahan, para guru yang dikukuhkan hari ini memiliki tanggung jawab besar untuk memanfaatkan teknologi AI secara etis dan bijaksana,"Ujarnya.

Pelaksanaan Perkuliahan

Terhitung tahun 2024 istilah PPG Dalam Jabatan (Daljab) yang digunakan bagi peserta para guru diubah menjadi PPG bagi Guru Tertentu. Pelaksanaan perkuliahan PPG bagi Guru Tertentu pada tahun 2024 dimulai dengan konsep Piloting, yang diberlakukan untuk angkatan 1 dan 2 yang masing-masing disebut piloting 1 dan 2, sedangkan untuk angkatan 3 tahun 2024 disebut sebagai PPG bagi Guru Tertentu Tahap 3. 

Pelaksanaan perkuliahan PPG bagi Guru Tertentu sejak Piloting 1 Tahun 2024 berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dilaksanakan secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau tanpa ada proses perkuliahan dengan bimbingan dosen dan guru pamong.

Ketua Program Studi PPG, Drs. Eliterius Sennen, M.Pd dalam laporannya, menerangkan, peserta PPG guru tertentu piloting 2 tahun 2024 sebanyak 930 orang, dengan rincian, PGSD: 810 orang (aktif 803 orang dan tidak konfirmasi kesediaan 7 orang), matematika 60 orang, bahasa Inggris 60 orang dengan total peserta aktif 923 orang. 

Jadwal/bentuk perkuliahan dan UKPPPG dari tangggal 29 Agustus – 8 Oktober 2024
dengan bentuk perkuliahan belajar mandiri melalui PMM. UKPPPG yakni UTBK: 19 – 22 Oktober 2024 (oleh Pusat) Ukin, 24 – 2 November 2024 (oleh LPTK) dan pengumuman kelulusan 12 November 2024.

Jumlah dosen 34 orang dan guru pamong 23 orang, dengan rincian PGSD sebanyak 16 dosen dan 14 Guru Pamong, Matematika 10 dosen dan 5 Guru Pamong, bahasa Inggris 8 dosen dan 4 Guru Pamong. 

Peserta UKPPPG sebanyak 920 orang termasuk retaker (6 org mahasiswa PGSD gagal mendaftar UKPPPG). Dengan Firsttaker untuk bidang studi PGSD 797 orang, bidang studi pendidikan Bahasa Inggris  60 orang, dan bidang studi pendididkan matematika sebanyak 60 orang, retaker, bidang studi PGSD  3 orang. 

Eliterius juga menerangkan, jumlah lulusan bidang studi PGSD  789 orang, bidang studi pendidikan bahasa Inggris 59 orang, bidang studi pendididkan matematika 60 orang , retaker bidang studi PGSD 2 orang dengan total keseluruhan  910 orang. Atau dengan persentase kelulusan 98,91 persen dengan rincian, bidang studi PGSD 98,88 persen, Pendidikan Bahasa Inggris 98,30 persen dan bidang studi pendidikan matematika 100 persen. (rob) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News