TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-Yayasan IJ Kasimo bekerja sama dengan Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Santa Maria Assumpta, Sentra Efata Kupang Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi NTT, Kanwil Kementerian Agama NTT, Palang Merah Indonesia NTT dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI NTT) menyelenggarakan kegiatan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada Kamis, 19 Desember 2024 di Aula Gereja Santa Maria Assumpta Kupang, NTT.
Ketua Yayasan IJ Kasimo, Paulina Agneta Heni Hayon menyebutkan Yayasan I J Kasimo memandang penting pengarus-utamaan isu disabilitas dalam pelayanan gereja bagi penyandang disabilitas dapat terimplementasi dengan baik.
Gereja memberi perhatian terhadap aspek kemanusiaan menurut dia merupakan panggilan gereja yang tidak bisa diabaikan dalam meneladani apa yang dilakukan Yesus Kristus.
"Tidak menolak mereka yang disabilitas, tetapi sebaliknya Yesus meraih dan merangkul mereka dalam dekapan kasih seorang Bapak," ucapnya.
Baca juga: Peringati Hari Disabilitas Internasional di Kupang, Yayasan IJ Kasimo: Junjung Tinggi Kesetaraan
Dia menjelaskan sosialisasi yang digelar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Disabilitas
Internasional (HDI) pada 03 Desember 2024 dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada 20 Desember 2024.
HDI merupakan momentum penting untuk merenungkan isu-isu yang berkaitan dengan hak, kesetaraan, dan inklusi bagi individu dengan keterbatasan fisik, mental atau sosial.
Sedangkan, HKSN merupakan sebuah hari yang mengingatkan umat untuk lebih peduli, saling membantu dan menjaga solidaritas dalam masyarakat.
Ini merupakan kegiatan yang memadukan makna HDI dan HKSN.
Pada kesempatan itu, ada 3 rangkaian kegiatan yaitu sosialisasi pencegahan seks bebas sebagai bentuk kepedulian dalam mengedukasi seksualitas kepada remaja, sosialisasi gereja ramah disabilitas sebagai bentuk dukungan dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas serta kegiatan donor darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Sosialisai gereja ramah disabilitas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang inklusi di gereja, serta mendorong pelibatan yang bermakna bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
Baca juga: Yayasan IJ Kasimo, WKRI dan Tim MMN Pemeriksaan Kesehatan di Paroki Yohanes Maria Vianney Cilangkap
"Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang inklusi, Gereja Santa Maria Assumpta diharapkan dapat menjadi komunitas yang lebih terbuka, ramah, dan suportif bagi semua," pesan Paulina Agneta Heni Hayon.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur NTT terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena.
Dia menyampaikan sambutan untuk membuka kegiatan ini.
Menurut Politisi Partai Golkar itu kegiatan yang diselenggarakan lintas lembaga itu sangat positif dan bermanfaat untuk menyuburkan iklim masyarakat yang inklusif.
Jadi, dia menyampaikan juga dalam program selama menjabat terdapat salah satu program inklusi. Hal ini sejalan dengan yang sedang dilakukan oleh Yayasan IJ Kasiomo.
Pada kesempatan itu, Sentra Efata Kupang Kementrian Sosial yang dipimpin oleh Tota Oceanna Zonneveld memberikan bantuan berupa alat bantu kursi roda dan tongkat adaptif bagi penyandang tuna netra.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News