TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Kondisi jalan yang menghubungkan Ibu Kota Kecamatan Lengko Elar, Kabupaten Manggarai Timur dan Kota Ruteng sangat memperihatinkan alias rusak parah.
Apalagi jalur di sekitar wilayah Watunggong, kondisinya sangat menyedihkan lantaran kendaraan cukup kesulitan melewati jalan yang berlubang yang tak kunjung diperbaiki hingga saat ini.
Penampakan jalan yang memprihatinkan di Wilayah Kabupaten Manggarai Timur ini mendapat atensi dari pengguna jalan, salah satunya Pater Dr. Otto Gusti Ndegong Madung yang kebetulan bepergian melewati jalur itu.
Pater Otto sempat menyampaikan pikiran kritisnya menggali akar persoalan yang menjadi penyebab tak kunjung diperhatikannya kondisi jalan yang rusak itu.
Baca juga: Viral Video, Bule Marah-marah saat Lintasi Jalan Rusak di Pantai Utara Flores NTT
Oligarki dan Kualitas Jalan yang Buruk
Dalam sebuah video pendek yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM, 3 Januari 2025, Pater Otto menyebut bahwa kondisi jalan di sekitar area Watunggong (Jalur Lengko Elar menuju Kota Ruteng) sangat buruk. Beliau lantas mengaitkannya dengan Praktik Oligarki yang tidak dikontrol.
Pater Otto menerangkan, kondisi jalan yang rusak ini merupakan salah satu akibat dari praktik oligarki dimana penguasa sekaligus menjadi pengusaha atau penguasa politik sekaligus mengelola proyek.
"Sehingga, tidak ada lagi lembaga yang mengontrol jalannya kekuasaan," ungkapnya.
Beliau lantas menjelaskan pada abad ke-18, Filsuf Perancis, Montesquieu sudah berbicara tentang pentingnya Trias politica atau pemisahan kekuasaan dalam menyelenggarakan kekuasaan negara yakni ada kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
Tujuannya, kata Pater Otto, adalah untuk mengontrol kekuasaan agar kekuasaan tidak disalahgunakan.
Sebab "Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely, Kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan yang tidak dikontrol sudah pasti korup," jelasnya.
Namun menurut Pater Otto, di dalam oligarki seperti yang terjadi di Manggarai Timur dan kebanyakan kabupaten di NTT, mekanisme kontrol atas kekuasaan tidak berjalan sehingga korupsi terjadi di mana-mana.
Dan dampak korupsi itu nampak dalam kualitas jalan yang sangat buruk, pelayanan kesehatan yang menyedihkan, dan kualitas pendidikan yang berada di bawah standar.
"Maka dari itu masyarakat sipil perlu kritis dan mengontrol jalannya kekuasaan agar kualitas jalan seperti ini, yang dibangun oleh para anggota DPR, yang juga merangkap sebagai pengusaha, yang berdampak pada kualitas jalan yang sangat buruk, tidak terjadi lagi di masa depan," imbaunya.
Rektor IFTK Ledalero ini menambahkan, Trias Politica Montesquieu rupanya menjadi semakin urgen dalam menata demokrasi di Indonesia yang lebih baik di masa depan.
"Hanya dengan itu oligarki bisa dilawan," tutupnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News