TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA- Kabupaten Ngada tak hanya memiliki panorama alam yang indah. Kabupaten yang terkenal dengan suhu dingin itu juga kaya akan warisan budaya yaitu kampung adat.
Bagi sebagian besar pengunjung mengenal Ngada dari Gunung Inerie dan Kampung Bena. Ternyata selain Bena, ada sejumlah kampung adat di Ngada yang menarik untuk dikunjungi.
Uniknya beberapa kampung adat ini memiliki arsitektur yang khas dan mirip. Kampung-kampung itu berada di sekitar kaki Gunung Inerie.
Baca juga: 54 Tempat Wisata Religi Katolik di Pulau Flores dari Ujung Barat hingga Timur
Dilansir dari laman resmi portal.ngadakab.go.id ada empat destinasi wisata kampung adat di Ngada yang sayang untuk dilewatkan:
1. Kampung Bela
Kampung Bela berada tepat di sisi timur kaki Bukit Watunariwowo Sehingga kelihatan jelas saat kita berada di atas bukit itu.
Di kampung ini ada jajaran rumah tradisional yang mengitari halamn kampung. Halaman kampung ini biasa dipakai untuk aktivitas warga kampung seperti menjemur hasil kebun hingga tempat bermain sejumlah permainan tradisional.
2. Kampung Luba
Kampung Luba letaknya tak jauh dari Kampung Bena dan termasuk wilayah Desa Tiworiwu. Kampung tradisional ini berada di lereng yang cukup miring sehingga struktur kampung berundak-undak dengan latar Gunung Inerie.
Baca juga: Wae Rebo, Kampung Tradisional Terindah di Ketinggian 1.200 Mdpl Pulau Flores NTT
Kampung Luba memiliki 17 rumah adat. Kampung ini kerap jadi ‘pelarian’ bagi pejalan asing yang mendamba suasana sepi dan bersahaja, jauh dari kesan turistik.
3. Kampung Bena
Kampung Adat Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Pesona kampung zaman batu ini berdiri di sebelah timur kaki Gunung Inerie sekitar 785 di atas permukaan air laut di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere.
Wisatawan harus menempuh jarak sekitar 22 kilometer sebelah selatan dari Kota Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Nagda.