Unika Santu Paulus Ruteng

Peran Feminisme dalam Kesetaraan Hak Perempuan, oleh Mahasiswi Unika Ruteng

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unika Santu Paulus Ruteng, Melania Elviana Sardina.

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unika Santu Paulus Ruteng, Melania Elviana Sardina Peran Feminisme dalam Kesetaraan Hak Perempuan.

Dalam ulasannya ia menjelaskan posisi feminisme dalam mengangkat harkat atau martabat perempuan. Tak lupa, ia juga menguraikan periodisasi perkembangan feminisme.

Feminisme merupakan gerakan sosial yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan.

Gerakan ini telah berkembang selama berabad-abad,dan telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

 

Baca juga: Penerapan Naratologi Komunikasi Terhadap Kaya Sastra, oleh Mahasiswi Unika Ruteng

 

 

Feminisme memiliki beberapa gelombang yaitu;

Feminisme gelombang pertama (184801920) ): Perjuangan hak pilih dan kesetaraan hukum.

Feminisme gelombang kedua (1960-1980) Perjuangan hak reproduksi, kesetaraan kerja, dan pengakuan peran perempuan.

 Feminisme gelombang ketiga (1990- sekarang) Perjuangan kesetaraan, kekerasan seksual,dan pengakuan identitas perempuan.

Feminisme sebagai gerakan yang memperjuangkan hak-hak perempuan,telah berkontribusi dalam mengubah pandangan masyrakat terhadap peran dan status perempuan.

Dalam sejarah,feminisme telah melalui berbagi gelombang, masing-masing dengan focus dan tujuan yang berbeda.

Dari perjuangan untuk hak suara hingga kesetaraan di tempat kerja.Feminisme telah menjadi suara yang mendorong perubahan kebijakan dan kesadaran social.

Simone de Beauvoir (1908-1986) mendefinisikan Feminisme yang  membebaskan perempuan dari ketergantungan dan memperjuangkan kesetaraan hak. dan Betty Friedan(1921-2006) mendefinisikan Feminisme ini  memperjuangkan hak-hak perempuan dan mengatasi diskriminasi.

Di era modern ini, tantangan baru muncul,seperti kekerasan berbasis gender,diskriminasi dalam pendidikan, dan kesenjangan upah.Dalam konteks ini feminisme berperan penting dalam mengadovokasi perubahan,memberikan dukungan kepada korban,dan menciptakan ruangan dialog.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang kesadaran gender,seharusnya melalui pendektan inklusif dan berbasis pada hak asasi manusia.

Feminisme tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan,tetapi mengajak semua elemen masyrakat untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih adil,dan setara.

Peran femnisme ini dalam kesetaraan hak-hak perempuan tidak dipandang sebelah mata,karena ia menjadi landasan bagi kemajuan social dan pemberdayaan perempuan diseluru dunia.

Sejarah perempuan yang dipenuhi diskriminasi dan ketidakadilan, perempuan telah dianggap sebagai mahkluk yang lemah dan dianggap sebagai warga negara kelas dua dan dikecualikan dari beberapa hak,sepert hak untuk memlih,hak untuk berkerja,dan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Feminisme muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan ini dan bertujuan untuk mengubah struktur social dan politik yang diskriminatif.

Feminisme merupakan gerakan social, politik, dan budaya yang berjuang untuk kesetaraan hak dan perlakuan antara perempuan dan laki-laki.

Sejak gerakan ini muncul pada abad ke-20, perlakuan antara perempuan dan laki-laki,banyak membawah perubahan yang positif dengan upaya memperujangkan kesetaraan gender ini.

Dalam masyrakat yang patriarkal, perempuan sering kali diamggap lemah,dan tidak mampu melakukan apa yang laki-laki lakukan.

Hal ini justru menciptakan kesenjangan dalam kesempatan,hak,dan perlakuan antara laki-laki dan perempuan.

Salah satu cara feminisme memperjuangkan kesetaraan perempuan dengan cara,memperjuangkan kesetaraan dalam bidangpendidikan dan pekerjaan.

Feminisme memperjuangkan akses yang sama bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dan setara dengan laki-laki.

Hal ini menciptakan peluang kerja yang setara dan menghapus diskriminasi gender di tempat kerja.

Feminisme juga berkaitan dengan kesehatan permpuan,karena perempuan sering dianggap lemah dan tidak mampu merawat dirinya sendiri.yang membuat perempuan diperlakukan secara tidak adil dalam sistem kesehatan.

Feminisme memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan akses kelayanan kesehatan yang layak,dan setara dan memberikan hak bagi perempuan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan mereka.

Perlindungan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual, hal ini yang menjadi peran feminisme untuk meningkatakan kesadaran tentang kekerasan dan pelecehan seksual.

Serta meningkatkan perlindungan hokum bagi korban.Dalam masyrakat yang masih terpengaruhi oleh patriarki,jadi peran feminisme ini sangat dibutuhkan dalam lingkungan masyrakat, karena dapat membangun masyrakat yang inklusif dan adil bagi semua orang tanpa memandang gender, ras,dan latar belakang.

Dengan memperjuangkan hak dan perlakuan terhadap perempuan, feminisme memberikan kontribusi besar dalam membangun dunia yang lebih baik dan adil untuk semua orang.

Namun feminisme masih sering kali dikeritik karena dianggap terlalu agresif atau ekstrem.

Banyak orang yang tidak memahami konsep kesetaraan dan menganggap bahwa feminisme hanya menguntungkan perempuan saja,padahal tujuan dari feminisme ini adalah untuk menciptakan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Beberapa kasus diskriminasi dan ketidakadilan yang masih terjadi terhadap perempuan, seperti gender pay gap dan kekrasan seksual tadi.menunjukan bahwa perjuangan feminisme sepenuhnya belum baik.

Oleh karena itu, peran feminisme ini sangat penting untuk terus diperjuangkan. 
Peran feminisme

1. Meningakatkan kesadaran:feminisme telah meningkatkan kesadaran masyrakat tentang pentingnya kesetaraan hak perempuan.

Gerakan ini telah memperjuangkan hak-hak perempuan dan menyoroti diskriminasi yang dihadapi perempuan.

2. Mempromosikan pendidikan: feminisme telah memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki.Hal ini telah membantuh meningkatkan kesempatan perempuan dalam bidang pendidikan dan karir.

3. Mengadvokasi Hak Reproduksi: Feminisme telah memperjuangkan hak perempuan untuk mengontrol tubuh mereka sendiri, termasuk hak untuk mengakses kontrasepsi dan aborsi.

4. Mengatasi Kekerasan: Feminisme telah memperjuangkan hak perempuan untuk bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Gerakan ini telah menyoroti pentingnya mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Contoh Perjuangan Feminisme

1. Perjuangan Hak Pilih: Perempuan di Inggris dan Amerika Serikat memperjuangkan hak pilih pada awal abad ke-20.

2. Gerakan Perempuan di Indonesia: Gerakan perempuan di Indonesia, seperti KOWANI dan LBH APIK, memperjuangkan hak-hak perempuan dan mengadvokasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender.

3. Konferensi Internasional tentang Perempuan: Konferensi ini diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan mengatasi diskriminasi.

Dampak Feminisme

1. Perubahan hukum dan kebijakan yang mendukung kesetaraan perempuan.

2. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak-hak perempuan.

3. Pengembangan teori dan konsep feminis dalam berbagai bidang.

4. Peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan ekonomi.

Tantangan dan Masa Depan

1. Mengatasi patriarki dan diskriminasi yang masih kuat.

2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.

3. Mengembangkan teori dan strategi feminis yang lebih efektif.

4. Mengatasi kesenjangan antara feminisme Barat dan konteks lokal.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News