Ibadah Sabda Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 9 Februari 2025 Pekan Biasa V Tahun C dan Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERDOA DI GEREJA - Seorang biarawan sedang berdoa dalam gereja. Gereja menyiapkan teks ibadah sabda Minggu 9 Februari 2025 lengkap renungan harian katolik. Teks ibadah sabda disiapkan untuk pekan biasa V tahun C. Teks ibadah sabda disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Aku hendak bersyukur kepada-Mu  dengan segenap hatiku,  di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.  (Refren) 

Aku hendak memuji nama-Mu,  oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;  sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu  melebihi segala sesuatu. 

Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. (Refren) 

Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,  sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; 
mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN,  sebab besar kemuliaan TUHAN. (Refren) 

Engkau mengulurkan tangan-Mu,  dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN,  kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;  janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu! (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:1-11) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus  Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mat. 4:19) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, *  dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 5:1-11) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada temantemannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita sudah mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang panggilan para murid Yesus di tepi pantai danau Galilea. Mari kita dalami satu dua poin untuk kehidupan iman kita.  Pertama, Yesus datang ke pinggir pantai lalu naik ke perahunya Simon. Yesus datang ke pinggir pantai tepat ketika Simon dan kawan-kawannya sedang 
membereskan jala. Mereka pasti kecewa, letih dan tidak bergairah karena sepanjang malam mereka tidak menangkap apa-apa. Mereka sudah bekerja keras, tetapi mereka tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Saat itulah Yesus datang dan meminta Simon menebarkan jala. Mereka pun menangkap banyak ikan. Kita mungkin juga mengalami hal yang sama. Kita kecewa dan putus asa ketika kita bekerja amat keras, tetapi hasilnya tidak memuaskan atau malah gagal. Kita merasa jengkel dan marah. Tetapi kisah hari ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap ada bersama kita dalam kegagalan hidup kita. Hanya kalau kita bersedia mendengarkan-Nya, maka kita akan bisa bangkit lagi untuk menebus kegagalan kita. Tuhan tidak menghendaki kita gagal dalam hal kebaikan. Ketika kita belum berhasil, itulah saatnya kita semakin kuat melibatkan Tuhan di dalam perjuangan kita.  Kedua, bertolak lebih dalam dan kemudian meninggalkan segalanya. Ketika Yesus datang ke pantai, Simon dan kawan-kawannya sedang membereskan jala. Yesus pun meminta mereka masuk kembali ke laut, secara perlahanlahan hingga akhirnya Dia meminta Simon untuk maju lebih dalam lagi. Setelah perahu mereka yang berisi penuh ikan ditarik ke darat, mereka pun melepaskannya dan mengikuti Yesus. Kali ini mereka bertolak lebih dalam untuk mengenal Yesus lebih dekat.  Hidup kita adalah sebuah ziarah iman. Tuhan selalu berjalan bersama kita. Sama seperti Dia berjalan di pantai dan perlahan-lahan mendekati Simon, Tuhan pun datang kepada kita danberjuang bersama kita. Kita diajak oleh bacaan suci ini untuk meluangkan waktu kita untuk berada bersama Tuhan sehingga kita bisa mengenal Dia lebih baik. Mungkin kita tidak seperti Simon yang secara radikal melepaskan segalanya agar bisa mengenal Yesus secara lebih khusus dan tidak direpotkan dengan urusan lain. Kita bisa memulainya dengan berdoa, merenungkan Sabda-Nya dan mengikuti perayaan ekaristi sejauh bisa. Itulah sarana bagi kita untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Mari kita juga bertolak lebih dalam di 
dalam kehidupan iman kita, agar kita bisa merasakan kebaikan Tuhan bagi kita. Kita ajak juga anggota keluarga kita untuk bertolak bersama-sama ke tempat yang lebih dalam untuk mengenal Tuhan secara lebih dalam. Selamat berjalan bersama Tuhan.  

13. HENING SEJENAK 

14. SYAHADAT  

Halaman
1234