TRIBUNFLORES.COM, KUPANG- BMKG melalui Pusat Metorologi Martim mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada periode 12-15 Februari 2025 mengintai sejumalah perairan di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rilisnya BMKG mengungkapkan pontensi gelombang tinggi ini karena adanya TC Taliah di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 30 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 30 knot.
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Pasifik utara Maluku, Laut Banda dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT.
BMKG memantau area perairan dengan gelombang sedang 1, 25 - 2,50 meter terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatra, Laut Jawa bagian timur, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, Selat Makassar bagian utara dan selatan, Laut Sulawesi, Laut Arafuru, dan Laut Natuna utara.
Sementara area perairan dengan gelombang tinggi 2,50 - 4,0 meter terjadi Samudar Hindia selatan Pulau Jawa hingg NTT, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua, dan Laut Maluku.
Baca juga: Mengenal Situs Benteng Ranu Hitu-Makes di Belu NTT, Benteng Perang Tradisional di Pedalaman Timor
Atas kondisi itu, BMKG mengingatkan risiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 eter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News